Bek legendaris AC Milan, Alessandro Nesta (41), mengkritik pergerakan jual beli pemain di bursa transfer terkini. Nilai transfer tertinggi Nesta sendiri adalah 30,5 juta euro (sekitar Rp 464 miliar) saat dibeli Milan dari Lazio pada 1 Juli 2002.
"Hal ini menjadi masalah umum, bukan hanya di Italia," kata Alessandro Nesta kepada Corriere della Sera, Rabu (12/7/2017).
"Ada sangat banyak pemain dengan harga yang terlalu tinggi dibandingkan kualitasnya. Kita bisa melihat figur-figur tersebut di bursa transfer saat ini," ucap Nesta.
Bek Terbaik Serie A, kasta pertama Liga Italia, pada 2000, 2001, 2002, serta 2003 ini ikut membahas soal perkembangan palang pintu timnas Italia, di mana masih mengandalkan trio senior milik Juventus, Andrea Barzagli (36 tahun), Giorgio Chiellini (32), dan Leonardo Bonucci (30).
Ya no hay muchos de estos.... Alessandro Nesta de los mejores centrales en la hustoria junto a Cannavaro pic.twitter.com/MHqPN7QFOY
— miky (@miky0486) June 13, 2017
"Apabila dalam kondisi bugar, saya pikir Barzagli dan Chiellini akan tetap bermain di Piala Dunia 2018. Bonucci juga baru berusia 30 tahun, jadi tak perlu didiskusikan," ujar Nesta.
"Namun, Rugani, Romagnoli, dan Caldara pun berkembang dengan baik ketika bek muda yang lain tidak," tutur pria yang sekarang menjabat sebagai pelatih Miami FC itu.
Baca Juga:
- Pinamonti 'Diagungkan' Spalletti, Pelatih Inter U-19 Ingatkan Tahun Kelahiran
- Bukan Man City, Ini Klub Pilihan Dani Alves
- Ini Satu Hal yang Membuat Diego Costa Terdepak dari Chelsea
Daniele Rugani (22 tahun; Juventus), Alessio Romagnoli (22; AC Milan), dan Mattia Caldara (23; Atalanta) diproyeksikan untuk menjadi generasi penerus di lini belakang Italia.
Ketiga pemain tersebut bisa belajar dari Nesta yang sukses berprestasi sejak belia. Dia sudah mendapat penghargaan individu sebagai Pemain Muda Terbaik Serie A pada 1998.
Selain itu, Nesta sudah mencatatkan 79 caps yang berujung trofi Piala Dunia 2006 di Jerman.
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | Transfermarkt, Corriere della Sera |
Komentar