Real Madrid membuat aksi menarik belakangan ini. Mereka rutin membeli pemain muda penuh potensi dan menjadi bagian penting dalam tim.
Penulis: Anggun Pratama
Menjelang bergulirnya musim 2017-2018 saja, terdapat dua anak muda berusia di bawah 19 tahun yang sudah diamankan oleh Los Blancos. Mereka adalah Vinicius Junior dan Theo Hernandez.
Vinicius Junior ditebus dengan harga 45 juta euro (687,23 miliar rupiah) dari Flamengo. Sang penyerang masih berusia 16 tahun! Ia belum akan memperkuat Madrid karena langsung dipinjamkan kembali ke Flamengo hingga 2019.
Jadi, Vinicius belum akan memberikan dampak pada permainan Real Madrid dalam waktu dekat.
"Kehidupan luar biasa sudah menantinya. Ia punya banyak waktu buat belajar. Yang pasti, ia butuh mendapatkan pengalaman sebanyak mungkin sebelum benar-benar bergabung dengan Madrid," kata Marcelo kepada Uol.com.
Lain ceritanya dengan Theo. Ia merupakan bek kiri yang dibeli dari Atletico Madrid. Di usia 19 tahun, Madrid menebusnya dengan harga 30 juta euro. Pelatih Zinedine Zidane bahkan memproyeksikannya sebagai pesaing Marcelo.
Selain mereka yang dibeli, di musim ini Madrid kedatangan kembali mereka yang baru menyelesaikan masa pinjaman.
Jesus Vallejo yang baru saja menjalani masa peminjaman produktif di Eintracht Frankfurt berpotensi rutin mengisi 11 pemain pilihan utama Madrid musim ini.
Ia bahkan sudah mendapatkan nomor punggung 3 peninggalan Pepe.
"Ia merupakan bek tengah menjanjikan di sepak bola Spanyol. Ia punya kualitas yang dibutuhkan supaya sukses di Real Madrid," tutur Presiden Florentino Perez.
Kebijakan Baru
Madrid seperti punya kebijakan transfer baru. Pembelian pemain bintang matang seperti di era Los Galacticos I dan II bergeser pada pemain muda penuh potensi. Soal harga, para pemain muda ini tak kalah mahal.
Di awal milenium, Madrid membeli Luis Figo, Zinedine Zidane, Ronaldo, David Beckham di usia matang. Merekalah wakil Los Galacticos I. Pembelian anak muda yang sukses di Galacticos I adalah Sergio Ramos pada 2005-2006.
Baca Juga:
- Kenapa Bayern Merekrut James Rodriguez dari Real Madrid?
- Apa Alasan Mourinho Pilih Lukaku daripada Lacazette?
- Adnan Januzaj ke Sociedad, Potret Tradisi Kegagalan Penerus CR7
Madrid membeli Ramos di usia 19 tahun dari Sevilla dengan harga 27 juta euro. Di awal Los Galacticos II, kebijakan serupa juga dilakukan. Ricardo Kaka didatangkan di usia 27 tahun, pun dengan Xabi Alonso.
Namun, Los Galacticos jilid kedua sedikit berbeda karena klub mulai berani mengeluarkan uang banyak buat pemain di sekitar usia 23 tahun. Cristiano Ronaldo menjadi pemain termahal dunia dengan harga 94 juta euro di usia 24 tahun (2009-2010).
Kemudian Karim Benzema (21 tahun) juga didatangkan dengan harga tinggi, 35 juta euro. Pun dengan Gareth Bale yang memecahkan rekor transfer Ronaldo di usia 24 tahun (2013-2014) dengan harga 101 juta euro.
Kebijakan itu terus berlanjut hingga kini, bahkan lebih berani. Tak hanya membeli pemain muda, Madrid juga berani mengorbitkan pemain akademi yang punya potensi.
"Dalam beberapa tahun terakhir, Madrid memang mendatangkan pemain muda dengan kepribadian hebat dan memiliki potensi fantastis. Kami selalu mencari pemain terbaik dan menjadi tanggung jawab kami buat mendatangkan pemain berkualitas kepada grup luar biasa ini," ujar Perez.
Pemantauan mendalam dari pemandu bakat klub membuat manajemen dan pelatih berani mendatangkan pemain muda dan memberi mereka kesempatan di tim. Terlebih kini Zidane tergolong doyan memberikan kesempatan pada anak-anak muda.
Theo Hernandez, Jesus Vallejo, atau bahkan Vinicius Junior punya potensi besar merekah menjadi pemain besar bersama Real Madrid di masa depan.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar