Apa jadinya jika pada akhir musim 2017 Lewis Hamilton kalah dari Sebastian Vettel hanya dengan selisih dua angka? Mungkin saja hasil GP Austria akan jadi pelampiasan penyesalan.
Penulis: Arief Kurniawan
Hamilton mengaku dia merasa terlalu berbaik hati pada Daniel Ricciardo sehingga tidak memaksakan diri untuk menyusulnya dan mendapatkan posisi terakhir di podium. Pada dua lap menjelang finis itu Hamilton sudah menyusul Ricciardo menjelang tikungan 4.
Akan tetapi, Hamilton kemudian mengendurkan gasnya dan membiarkan Ricciardo ada di posisi ketiga hingga finis.
"Mobil enak, saya bisa memakai ban dengan baik hingga finis. Tetaapi, ketika bertarung dengan Ricciardo, saya memberinya ruang. Saya terlalu baik untuk itu dan sepertinya jera mau melakukannya lagi," ujar Hamilton.
Pebalap yang finis di posisi ketiga berhak atas tambahan 15 poin, sedangkan Hamilton mendapat 12 angka karena hanya finis satu posisi di bawahnya. Selisih tiga poin itu bisa bernilai besar di akhir musim mengingat duel Hamilton kontra Vettel sangat sengit sejak seri pertama.
Baca juga:
Sementara itu, Ricciardo gembira bisa menahan laju Hamilton.
"Bertarung melawan dia dan bisa menjaganya agar tetap di belakang saya adalah sebuah keasyikan tersendiri," kata pebalap Australia itu.
Bagi Ricciardo, ini merupakan podium kedua musim ini, di mana satu di antaranya berbuah kemenangan di Sirkuit Baku, Azerbaijan. Dia pun kini unggul 62 poin atas rekan setimnya di Red Bull Racing, Max Verstappen.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar