Hellas Verona tak butuh waktu lama buat kembali ke Serie A. Setelah terdegradasi ke Serie B di ujung musim 2015/16, mereka sudah kembali ke Serie A sebagai runner-up Serie B 2016/17.
Penulis: Anggun Pratama
Verona turun kasta tanpa senjata terbaik mereka: Luca Toni. Sang bomber menyatakan pensiun di ujung 2015/16. Ia tak banyak membantu di musim terakhirnya bersama Verona.
Toni cuma membuat enam gol. Hanya, di musim tersebut, Verona juga membuat transfer penting yang bakal berpengaruh besar di musim 2016/17, yakni mendatangkan Giampaolo Pazzini. Di musim perdananya, ia cuma membuat enam gol.
Pazzini dan Toni ternyata tak cocok dimainkan bersama. Namun, usai Toni pensiun, perbaikan luar biasa terjadi bagi Pazzini di Serie B 16/17. Pelatih anyar, Fabio Pecchia, yang menggantikan Luigi Delneri, membangun tim di seputar Pazzini.
Pecchia membuat timnya bermain dengan sistem 4-3-3 dengan Pazzini sebagai muara serangan. Penyerang berusia 32 tahun itu pun membuat 23 gol dan menjadi pencetak gol terbanyak Serie B.
Gol-golnya mencapai 35 persen dari total gol Verona yang sebanyak 64 biji.
"Kami ingin Verona menjadi kekuatan di Serie A. Kami siap buat memulai ulang perjuangan kami. Yang pasti, kami harus memulainya dari identitas kami sebagai tim ofensif," ujar Pecchia kepada Hellas1903.it.
Verona sudah berdiri sejak 1903. Diberi nama Hellas yang merupakan kata dalam bahasa Yunani untuk Yunani. Maklum, klub ini dibentuk oleh kelompok pelajar sekolah menengah atas.
Seorang profesor di bidang pelajaran sejarah klasik menyodorkan nama tersebut. Meraih satu-satunya scudetto di musim 1984/85, Verona lebih sering berada di Serie B. Di musim 2013/14, mereka kembali ke Serie A setelah 11 tahun absen dari kompetisi level tertinggi di Italia tersebut.
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar