Theo Hernandez dicap sebagai pengkhianat oleh fan Atletico Madrid. Penyebabnya adalah sang pemain telah meninggalkan Neptuno dan kini menyembah "Tuhan" barunya, Dewi Cibeles.
Penulis: Sem Bagaskara
Neptuno sangat identik dengan Atletico Madrid. Nama dewa laut itu dipakai sebagai salah satu landmark Kota Madrid, Plaza de Neptuno.
Patung Neptuno gagah berdiri dikelilingi air mancur. Di situlah fan Atletico menggelar pesta saban tim kesayangan mereka memenangi gelar prestisius.
Sebaliknya, arena perayaan suporter Real Madrid bertempat di Plaza de Cibeles, sekitar enam menit berjalan kaki dari Plaza de Neptuno.
Cibeles, dewi bumi, alam, kesuburan, dan hewan kini menjadi sembahan baru bagi Theo Hernandez.
Bek kiri asal Prancis itu melakukan sebuah hal yang tak populer dan tampak tabu di mata pencinta sepak bola ibu kota Spanyol, yakni berpindah dari Atletico menuju Madrid.
Sebuah perpindahan yang mengejutkan karena Madrid dan Atletico adalah paradoks. Madrid versus Atletico ibarat penguasa melawan rakyat, aristokrat kontra proletar, arogansi bertemu kesederhanaan.
Baca Juga:
- Spaso Ingin Juara Liga Indonesia
- Bayern Pinjam James Rodriguez dari Madrid
- Bayar Rp 305 Miliar untuk Penerus Carlos Bacca, Sevilla Pecahkan Rekor
Atletico didirikan pada 26 April 1903 oleh tiga mahasiswa Basque yang berkuliah di Madrid. Inspirasi mereka adalah kesuksesan klub pujaan, Athletic Bilbao, menekuk Real Madrid 3-2 di final Copa del Rey pada 8 April 1903.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Tabloid BOLA No.2.782 |
Komentar