Manchester United dan Arsenal sama-sama membeli penyerang baru berlabel mahal musim panas ini. Terselip kisah menarik yang menghubungkan transfer Romelu Lukaku (24) dan Alexandre Lacazette (26) ke masing-masing kubu.
Arsenal lebih dulu mengamankan Alexandre Lacazette dari Olympique Lyon seharga 46,5 juta pounds (Rp 803,7 miliar) pada 5 Juli.
Lima hari setelahnya, konfirmasi transfer Romelu Lukaku dari Everton ke Manchester United tersiar. Striker Belgia tersebut ditebus dengan ongkos 75 juta pounds (Rp 1,29 triliun).
Sebelum kepindahan kedua pemain itu rampung, Man United sebenarnya ikut dikaitkan dengan Lacazette.
Nama lain yang diproyeksikan pelatih Jose Mourinho guna menambal lubang sepeninggal Zlatan Ibrahimovic adalah Alvaro Morata (Real Madrid), Antoine Griezmann (Atletico), hingga Andrea Belotti (Torino).
Kemunculan Lukaku justru terbilang agak di luar perkiraan lantaran dia lebih gencar dihubungkan dengan eks klubnya, Chelsea.
Lantas, apa yang membuat Mourinho menyingkirkan Lacazette dari radar sebelum berpindah fokus kepada Lukaku?
Jika dibandingkan, frekuensi ketajaman Lacazette musim lalu sesungguhnya lebih baik daripada Lukaku. Lacazette mengemas 28 gol hanya dari 30 penampilan di Ligue 1 2016-2017 buat Lyon.
Artinya, striker Prancis ini rata-rata mencetak 0,93 gol per partai alias nyaris selalu menciptakan satu gol tiap pertandingan.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Berbagai sumber |
Komentar