Gelandang Chelsea FC, Ruben Loftus-Cheek (21), merapat ke Crystal Palace. Seperti dikutip media Inggris, Telegraph, Senin (10/7/2017), Cheek diprediksi akan menjadi rekrutan pertama skuat asuhan Frank de Boer pada bursa transfer musim panas ini.
Frank de Boer tinggal selangkah lagi mendapatkan Ruben Loftus-Cheek sebagai pemain pinjaman setelah memenangi persaingan dengan tiga klub Premier League - kasta teratas Liga Inggris.
Tiga klub yang juga berminat mendapatkan Ruben Loftus-Cheek ialah yakni Newcastle United, Southampton, dan Brighton & Hove Albion.
Loftus-Cheek diperkirakan akan menyelesaikan kepindahannya ke Crystal Palace dalam 24 jam ke depan seusai mendapatkan izin dari Manajer Chelsea, Antonio Conte.
Pesepak bola jangkung berpostur 191 cm ini memang kesulitan mendapatkan tempat utama di Chelsea.
Ruben Loftus Cheek In Training pic.twitter.com/rxbvWVUdjI
— Coaching Bible (@UKCoachingBible) April 22, 2017
Loftus-Cheek hanya mencicipi 11 pertandingan di semua kompetisi musim lalu dengan total 343 menit.
Bahkan, sosok yang mengantarkan Chelsea U-21 menjuarai Premier League 2014 ini hanya beraksi selama 30 menit dari 6 laga di Premier League.
Rata-rata ia bermain lima menit per laga!
Baca Juga:
- Jawaban Pelatih soal Rekor Transfer Klub Beli Kapten Termuda di Liga Champions
- Luciano Spalletti Mendapat Pesan dari Jose Mourinho
- Lihat Cuplikan Aksi Lacazette, Walcott Teringat Pemain Terbaik Tottenham 2004
Namun, di tengah minimnya menit bermain yang dipercayakan Antonio Conte, Loftus-Cheek masih mampu menyumbangkan masing-masing satu assist di ajang Piala FA dan Piala Liga Inggris.
Nama Loftus-Cheek pertama kali menggemparkan Premier League saat menceploskan gol perdana miliknya di Premier League untuk Chelsea.
Gol dilesakkan hanya dari tembakan tepat sasaran keduanya, yaitu saat menggetarkan jala Aston Villa pada 2 April 2016.
Kini, Chelsea tinggal berharap proyek 'penyekolahan' Loftus-Cheek membawa berkah untuk kubu Stamford Bridge di masa depan.
Editor | : | Weshley Hutagalung |
Sumber | : | Transfermarkt, Squawka, Telegraph |
Komentar