SEA Games 2017 dan Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis sama-sama digelar pada Agustus mendatang. Bentroknya jadwal kedua ajang itu dinilai sebagai hal positif untuk sektor ganda campuran Indonesia.
Hal tersebut diutarakan oleh pelatih ganda campuran nasional, Richard Mainaky. Ia menyatakan, bentroknya jadwal dua event besar itu justru memberikan keuntungan untuk pemain muda.
Para pemain senior, kata Richard, bisa fokus berlaga pada Kejuaraan Dunia. Sementara itu, pemain yang lebih muda dapat mengembangkan kemampuan di ajang SEA Games.
"Selama ini, kami selalu menurunkan pasangan utama pada SEA Games. Padahal, SEA Games itu lebih baik untuk anak muda," ujar Richard saat ditemui JUARA pada beberapa waktu lalu.
Baca juga:
- Berry/Hardianto Jadikan Target Medali Emas sebagai Motivasi
- Berry/Hardianto dan Rahasia Kekompakan
- Muhammad Rian dan Harapan Final Sesama Indonesia pada SEA Games 2017
"Oleh karena itulah, saya menilai bentroknya jadwal Kejuaraan Dunia dan SEA Games merupakan momen yang baik. Kalau tidak begitu, kapan pemain muda kita bisa berkembang" kata Richard.
Pada SEA Games 2017, sektor ganda campuran Indonesia akan menurunkan dua pasangan yakni Hafiz Faisal/Shela Devi Aulia dan Edi Subaktiar/Gloria Emanuelle Widjaja.
Dua pasangan ganda campuran lainnya, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir dan Praveen Jordan/Debby Susanto, akan diturunkan pada ajang Kejuaraan Dunia.
Terkait target pada SEA Games, Richard tetap membidik medali meskipun tidak diperkuat oleh Tontowi/Liliyana dan Praveen/Debby.
"Tak bisa dimungkiri, persaingan kali ini semakin ketat. Contohnya Thailand, kekuatan mereka melonjak. Begitu juga Malaysia dan Singapura," tutur Richard.
Editor | : | Pipit Puspita Rini |
Sumber | : | - |
Komentar