Bek muda eks Chelsea, Nathan Ake, menyebut bahwa dia sulit menembus tim inti klub juara Liga Inggris tersebut. Sebab, dia harus bersaing dengan bek-bek lain yang lebih senior dan menyandang status pemain bintang.
Ake pulang ke Chelsea pada Januari 2017 lalu setelah melewati masa peminjaman di AFC Bournemouth.
Namun, enam bulan di Stamford Bridge, bek 22 tahun itu gagal menembus tim utama.
Ake lalu kembali ke Bournemouth, kali ini sebagai pemain tetap dengan harga 20 juta euro. Meski gagal membuktikan diri di Chelsea, Ake tidak kaget. Dia sadar kesempatannya minim.
Baca Juga:
- Jerman Bukan Penganut Sistem Kebut Semalam
- Yakin Mau Bertahan, Anthony Martial?
- Timo Werner, Menghapus Dosa di Mata Publik Jerman
"Semua pemain pasti ingin bermain setiap pekan, tetapi saya tahu kans itu susah didapatkan di tim juara yang penuh pemain berkelas di dalamnya. Memang, saya terus berkembang dan belajar banyak, tetapi saya juga ingin bermain," kata pemuda asal Belanda tersebut.
Ake pun menjadikan pengalamannya di Chelsea sebagai pelajaran untuk dia teruskan saat kembali di Bournemouth.
"Bournemouth bukan klub besar, tetapi saya merasa seperti di rumah. Mereka memperlakukan saya dengan baik dan kemampuan saya berkembang pesat," tutur Ake.
"Eddie Howe (pelatih Bournemouth) membentuk saya menjadi pemain yang lebih baik. Saya butuh didikan seperti itu di tahap karier saya saat ini," ucapnya melanjutkan.
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | London Evening Standard |
Komentar