Wawancara Rafid Habibie, Pengakuan Penting Cucu Presiden Ketiga RI di Timnas U-19

  Cucu Presiden ketiga RI, BJ Habibie, Mochammad Rafid Habibie menjadi satu dari empat pemain baru timnas U-19 yang dipanggil pelatih Indra Sjafri. Dia pun sudah siap menjalani pemusatan latihan di Bali pada 3-7 Juli 2017.

Rafid Habibie mulai menarik perhatian penggemar sepak bola Tanah Air ketika ikut berlatih Bali United pada 14 Maret 2016. Saat itu, klub kebanggaan publik Pulau Dewata tersebut masih dibesut Indra Sjafri.

Kini, remaja yang baru berumur 18 tahun itu kembali bertemu dengan sang guru, sebutannya untuk Indra. Berikut wawancara JUARA dengan Rafid seusai sesi latihan perdana timnas U-19 di Stadion Samudera, Kuta, Rabu (5/7/2017) pagi.

Selamat pagi Rafid, apa kabar?

Alhamdulilah, kabar saya baik.

Bagaimana perasaan Anda kembali dipanggil oleh Indra Sjafri untuk bergabung di timnas U-19?

Tentu saya merasa senang dan ini saya anggap sebuah panggilan untuk tugas negara. Saya juga bangga berlatih bersama timnas U-19.

Baca Juga:

• Akhiri Puasa Gol 1.845 Hari, Pepe Menjawab dengan 'Tinggi Hati'
• Antarkan Jerman Juara, Joachim Loew Ungkit Kalimat Arturo Vidal
• Blunder Fatal Vs Jerman Membuat Marcelo Diaz Menangis

Kali kedua bersama Indra Sjafri, sebelumnya Anda trial di Bali United. Apa yang kamu lihat dari sosok pelatih ini?

Menurut saya, dia pelatih luar biasa. Saya respek dengan beliau. Bahkan, saya merasa cocok dengan materi latihan yang dia terapkan.

Bagaimana dengan adaptasi Anda di timnas U-19?

Untuk adaptasi sama sekali tidak ada masalah. Saya sama seperti yang lainnya, sama-sama belajar dan kami seperti saudara dalam tim ini.

Mengingat kamu kan cucu dari Presiden ketiga RI, apakah merasa ada perlakuan beda dari teman-temanmu yang lain?

Wah, untuk itu sama sekali tidak ada, saya tidak diistimewakan. Saya sama saja seperti yang lain di mata tim pelatih. Saya harus bekerja keras dan menunjukan kemampuan terbaik.

Sebagai cucu Presiden ketiga RI, bagaimana Anda melihat sosok BJ Habibie?

Beliau opa saya yang luar biasa. Saya tentu bangga menjadi cucunya.