Beberapa klub punya nomor yang dianggap kutukan. Di Arsenal, angka sial tersebut adalah 9.
Nomor punggung 9 The Gunners saat ini dimiliki Lucas Perez. Namun, mungkin striker asal Spanyol itu akan hengkang setelah hanya tampil 11 kali di Premier League atau kasta teratas Liga Inggris 2016-2017.
Siapa yang akan mengenakan nomor tersebut apabila Perez benar angkat kaki? Mungkin saja Alexandre Lacazette, penyerang yang saat ini gencar didekati Arsenal.
Namun, jangan senang dulu. Nomor punggung 9 bisa berarti kutukan. Sejarah mencatat ada 11 pemain depan yang memakai nomor 9 di Arsenal sejak era Premier League dimulai pada 1992.
Tiga pengguna pertama bisa dikatakan sukses. Mereka adalah Alan Smith, Paul Merson, dan Nicolas Anelka.
Setelah kepergian Anelka ke Real Madrid pada 1999, nomor 9 berubah menjadi kutukan. Setiap pemain yang mengenakannya selalu gagal tampil memukau.
Selain Perez, berikut ini tujuh korban nomor sial di Arsenal yang memilih angka 9:
DAVOR SUKER
Cerita Davor Suker di The Gunners tak berlangsung lama. Striker timnas Kroasia itu bertahan hanya untuk musim 1999–2000.
Dari 38 pertandingan liga yang dilakoni Arsenal, Suker terlibat 22 kali. Jumlah golnya delapan.
Kendati meredup, Suker tak pergi dari Arsenal dengan tangan hampa. Ia setidaknya mendapat 'cendera mata' berupa medali perak dari Liga Europa.
FRANCIS JEFFERS
Francis Jefferson mendarat di Arsenal pada 2001-2002 dari Everton. Diharapkan menjadi sumber gol tim, penyerang kelahiran Liverpool itu justru melempem.
Dua musim pertama bareng The Gunners, Jeffers mengukir empat gol dari 22 penampilan di liga. Ia sempat menjalani masa pinjaman di Everton selama semusim sebelum akhirnya dijual ke Charlton Athletic.
JOSE ANTONIO REYES
Setelah Jeffers dipinjamkan ke Everton pada awal kompetisi 2003-2004, nomor punggung 9 diambil alih oleh Jose Antonio Reyes. Ia mengenakan angka serupa untuk dua musim selanjutnya.
Reyes memang mendapatkan medali juara Premier League, Piala FA, dan Community Shield selama membela Arsenal. Namun, peran juru gedor asal Spanyol itu tak terlalu menonjol.
Reyes mengumpulkan 16 gol selama tiga musim merumput di kasta tertinggi Liga Inggris. Dari 69 penampilan, ia 54 kali menjadi starter.
JULIO BAPTISTA
Julio Baptista masuk skuat Arsenal musim 2006–2007 dengan status pinjaman dari Real Madrid. Penyerang asal Brasil itu menjadi bagian dari pertukaran Reyes.
Setelah musim berakhir, masa 'sekolah' Baptista di Emirates Stadium tak diperpanjang. Ia meninggalkan tim asuhan Arsene Wenger dengan koleksi tiga gol dari 24 partai liga.
EDUARDO DA SILVA
Selama rentang waktu 2007 sampai 2010, nomor 9 Arsenal dikuasai oleh Eduardo Da Silva.
Cedera patah kaki menghambat perjalanan karier Eduardo di The Gunners. Problem serius tersebut memaksa ia absen selama setahun.
Eduardo, yang beroperasi sebagai striker, mencetak tujuh gol selama tiga tahun mentas di Premier League.
PARK CHU-YOUNG
Nasib Park Chu-young lebih nahas dibandingkan korban-korban nomor 9 sebelumnya. Bagaimana tidak, pemain dari Korea Selatan itu cuma mencicipi satu partai liga bersama Arsenal.
Setelah hanya tampil sekali pada 2011-2012 atau musim debutnya dengan raksasa London, Chu-young menjalani dua musim berikutnya sebagai pemain pinjaman di Celta Vigo dan Watford.
Kontrak Chu-young akhirnya diputus oleh Arsenal pada 2014. Ia lalu terbang ke Arab Saudi untuk bergabung ke Al-Shabab dengan status bebas transfer.
LUKAS PODOLSKI
Lukas Podolski sebenarnya mengincar nomor punggung 10 saat masuk Arsenal pada awal musim 2012-2013. Namun, karena sudah diambil Jack Wilshere, ia harus memilih angka lain.
Pilihan Podolski jatuh kepada nomor 9 yang kala itu lowong selepas kepergian Chu-young ke Celta Vigo. Kutukan pun berlanjut.
Dua setengah musim berseragam Arsenal, Podolski hanya 19 kali menjebol gawang lawan di pentas liga domestik.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Mirror |
Komentar