Pebulu tangkis tunggal putra Malaysia, Lee Chong Wei, sedang berburu gelar pertamanya pada kejuaraan dunia. Tahun ini, turnamen tersebut akan berlangsung 21-27 Agustus di Glasgow, Skotlandia.
Di Glasgow, Lee akan didampingi pelatih kepala timnas bulu tangkis Malaysia, Misbun Sidek, yang secara resmi bergabung pada 3 Juli lalu. Sidek akan membantu Hendrawan yang merupakan pelatih Lee saat ini.
Namun, untuk merealisasikan keinginan tersebut, Lee mendapat tantangan cukup berat. Selain Lee, Malaysia mengirim Zulfadli Zulkifli pada nomor tunggal putra.
Adapun China mengirim empat wakil ke Glasgow. Mereka adalah Lin Dan (pemegang lima gelar juara dunia), Chen Long (pemegang dua gelar juara dunia) Shi Yuqi (juara Prancis Terbuka), dan Tian Houwei (juara China Masters).
"Tidak mudah untuk menghadapi empat pemain China. Setiap pemain memiliki tantangan berbeda," kata Lee seusai sesi latihan di Academy Badminton Malaysia (ABM) di Bukit Kiara, Selasa (4/7/2017).
"Kejuaraan ini lebih sulit daripada Olimpiade. Pada Olimpiade, satu negara hanya berhak mengirim dua wakil dalam satu nomor. Karena itu, didampingi dua pelatih (Sidek dan Hendrawan) akan sangat membantu saya," tutur pria berusia 34 tahun ini.
Dalam perjalanan kariernya, Lee belum pernah memenangi gelar juara dunia. Namun, dia sudah mengantongi tiga medali perak dari turnamen tersebut.
Baca juga:
- 'Ingin Seperti China, Bulu Tangkis India Harus Ubah Struktur Kepengurusan'
- Pekan Depan, INASGOC Buka Pendaftaran Relawan Asian Games 2018
- Inasgoc Siapkan Pagu Rp 2 Miliar untuk Tes Setiap Cabor
"Ini mungkin menjadi kesempatan terakhir saya untuk memenangi kejuaraan dunia. Pastinya ada tekanan," ujar Lee.
"Saya senang Misbun kembali membantu saya dan pemain muda lainnya dalam timnas. Kami akan bekerja sama," ucap Lee.
Lee mengakui bahwa dia memutuskan mundur dari Australia Terbuka demi fokus mempersiapkan diri pada kejuaraan dunia.
"Saya mendapat hasil kurang baik pada Indonesia Open. Tetapi, saya merasa lebih segar setelah rehat. Mulai pekan ini hingga seterusnya, saya akan sepenuhnya fokus pada persiapan kejuaraan dunia," aku Lee.
Pada Indonesia Open 2017, langkah Lee terhenti pada babak kedua setelah ditumbangkan Prannoy Haseena Sunil (India), 10-21, 18-21.
Kegagalannya tahun ini membuat Lee belum bisa memecahkan rekor sebagai pebulu tangkis yang paling banyak meraih gelar pada Indonesia Open.
Saat ini, Lee merupakan pemilik enam trofi Indonesia Open yang dimenanginya pada 2007, 2009, 2010, 2011, 2013, dan 2016.
Jumlah tersebut sama dengan apa yang dicapai dua pemain legendaris Indonesia, Ardy B Wiranata dan Taufik Hidayat.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | The Star |
Komentar