Lorenzo Pellegrini kembali ke AS Roma. Sebagai jebolan akademi klub, Pellegrini kini layak menyandang status sebagai calon pangeran Roma.
Roma punya tradisi bagus buat menjadikan bocah lokalnya menjadi legenda klub. Giuseppe Giannini menjadi pangeran Roma pertama.
Sang legenda mendapat julukan Il Principe (Sang Pangeran) ketika memperkuat tim senior Roma pada 1981 hingga 1996. Menjelang akhir kariernya di Roma, muncul pangeran baru bernama Francesco Totti.
Totti bahkan disebut sebagai L'Ottavo Re di Roma (Raja Kedelapan Roma). Saat Totti pensiun pada akhir musim kemarin, bocah lokal lain yang mengambil status sebagai "pangeran" adalah Daniele De Rossi.
De Rossi kini merupakan pemain paling senior di tubuh Roma. Di usia 33 tahun, De Rossi baru saja mendapat tambahan kontrak berdurasi dua tahun. Usianya sudah senja buat pesepak bola.
Kehadiran Pallegrini diharapkan bisa menjadi penerus tradisi Roma yang sanggup mengorbitkan bocah lokal menjadi legenda klub.
"Saya sangat tertarik kembali ke Roma. Namun, saya mau kembali buat bermain, bukan sekadar bocah dari primavera," kata Pellegrini di situs klub.
Pellegrini merupakan jebolan akademi Roma. Pada 2015, ia hijrah ke Sassuolo buat mencari waktu bermain. Selama dua musim di Sassuolo, Pellegrini mencatatkan 52 kali bermain di Serie A dan Liga Europa.
Total ia membuat 10 gol dan tujuh assist. Khusus di 2016-17, Pellegrini mencatat enam gol dan enam assist. Kini di usia 21 tahun, Pellegrini kembali dengan keadaan mental lebih matang. Pellegrini ditebus dengan harga 10 juta euro dari Sassuolo. Ia diikat dengan masa kerja selama lima tahun.
Kebetulan, pelatih baru Roma musim ini, Eusebio Di Francesco, merupakan pelatih Sassuolo yang berhasil mengasah bakat Pellegrini dalam dua tahun terakhir. Akankah kombinasi keduanya bakal menjanjikan hal hebat buat Roma?
Editor | : | Aloysius Gonsaga |
Sumber | : | Berbagai sumber |
Komentar