Pelatih Madura United, Gomes de Oliveira, sedang berada dalam dilema besar. Juru taktik asal Brasil itu mengaku pusing dalam menentukan susunan pemain menyusul diterapkannya penangguhan aturan pemain di bawah 23 tahun oleh PSSI.
Adanya aturan tersebut sebenarnya bisa memudahkan Gomes untuk menurunkan skuat terbaiknya. Namun, di sisi lain Gomes juga harus berpikir ulang jika ingin merombak tim. Pasalnya, stabilitas permainan yang selama sudah ada bisa terganggu.
"Tidak mudah melakukan perubahan dalam waktu yang sangat mendadak. Kita seperti dalam posisi restart karena harus menjalani pertandingan seperti mengawali kompetisi," ucap Gomes sehari menjelang laga melawan Borneo FC, Selasa (4/7/2017).
Baca juga:
- Jinakkan Spanyol, Jerman Juara Piala Eropa U-21 2017
- Barcelona Pulangkan Gerard Deulofeu
- Borussia Dortmund Ogah Lepas Si Bocah Ajaib
Tidak hanya untuk tim asuhannya, Gomes meyakini bahwa penangguhan aturan pemain di bawah usia 23 tahun juga akan punya dampak bagi Borneo FC. Untuk itu, Gomes menilai bahwa laga di Stadion Segiri akan sangat sulit untuk ditebak hasilnya.
Bahkan, mantan pelatih Persela Lamongan itu meminta anak asuhnya untuk melupakan hasil yang mereka raih pada laga terakhir. Pada pekan ke-11 Liga 1, skuat Laskar Sape Kerap pesta enam gol ke gawang Semen Padang.
"Kami anggap bahwa ini permulaan kompetisi saja dengan komposisi pemain tanpa batasan usia. Hasil sebelumnya harus kami abaikan saja jangan jadikan patokan. Besok adalah pertandingan pertama kompetisi," tutur Gomes.
Editor | : | Aloysius Gonsaga |
Sumber | : | - |
Komentar