Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Ketika Dicky Firasat Tak Pernah Puas di Akademi Arema

By Ovan Setiawan - Senin, 3 Juli 2017 | 13:13 WIB
Dicky Firasat, mantan pemain Persib Bandung dan Arema saat memimpin latihan di Akademi Arema.
OVAN SETIAWAN/JUARA.NET
Dicky Firasat, mantan pemain Persib Bandung dan Arema saat memimpin latihan di Akademi Arema.

Dicky Firasat boleh saja kenyang pengalaman semasa aktif menjadi pemain profesional, namun dengan profesinya saat ini sebagai pelatih Akademi Arema, dia merasa tak pernah puas.

"Menjadi pelatih itu sebuah proses belajar yang tidak pernah berhenti. Selalu ada hal-hal baru yang kita tidak akan pernah puas jika harus berhenti di satu titik," ujar pria berusia 36 tahun ini.

Dicky yang sempat lama bermain untuk Persib Bandung pada musim 2003-2007 memiliki tekad besar untuk mengabdikan diri pada sepak bola, terutama membangun karakter pemain muda di Akademi Arema.

Baca Juga:

Tidak hanya bermodal pengalaman sebagai pemain, Dicky menyadari bahwa untuk membangun sepak bola dibutuhkan sisi keilmuan yang matang.

Menurutnya, dari sisi taktik dan metode kepelatihan sepak bola selalu mengalami perkembangan dari waktu ke waktu.

Demi mengembangkan ilmunya tersebut, Dicky tidak segan menimba ilmu dari mantan pelatihnya di Arema dulu yakni Joko Susilo.

"Ada banyak hal yang harus dipelajari, makanya saya sering berdiskusi dengan coach Joko tentang metode-metode latihan," tuturnya.

Demi mematangkan pengetahuannya tentang falsafah taktik sepak bola, Dicky mengaku tengah memelajari karakter bermain dua klub Spanyol, yakni FC Barcelona dan Real Madrid.

"Saat ini, saya tengah memerhatikan metode bermain Barcelona dan Real Madrid, bagaimana taktik mereka dibangun dengan sistematis," ujarnya.


Editor : Weshley Hutagalung
Sumber : -


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X