Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Tak Ada Lagi Rasa Sungkan Pemain Muda Arema FC terhadap Seniornya

By Ovan Setiawan - Minggu, 2 Juli 2017 | 05:30 WIB
Pemain muda Arema FC, Andrianto, dalam sesi halalbihalal di kediaman Wakil Ketua Umum PSSI Iwan Budianto pada Sabtu (1/7/2017).
OVAN SETIAWAN/JUARA.NET
Pemain muda Arema FC, Andrianto, dalam sesi halalbihalal di kediaman Wakil Ketua Umum PSSI Iwan Budianto pada Sabtu (1/7/2017).

Penghapusan regulasi pemain U-23 terhadap klub-klub Liga 1 ternyata memberikan motivasi tersendiri bagi para personel muda di tim Arema FC. Mereka kini tak lagi sungkan dengan seniornya.

"Saat regulasi berlaku, kami mungkin agak sungkan dengan pemain senior. Tetapi, dengan tidak adanya regulasi, kami memulai dari awal lagi dengan persaingan yang ketat. Menurut saya tidak ada masalah," tutur Andrianto, salah satu pemain muda Arema FC kepada JUARA.net.

Andrianto merupakan salah satu pilihan utama pelatih Aji Santoso untuk mengisi slot pemain U-23.

Menempati posisi sayap kanan, mantan pemain Persekam Metro FC Kabupaten Malang itu mampu menunjukkan permainan maksimal, apalagi ditunjang dengan akselerasi yang cepat.

"Kalau memang harus bersaing, tentu tidak masalah karena di setiap tim juga demikian. Justru hal itu akan menjadi motivasi tersendiri bagi saya agar bisa lebih baik lagi," tuturnya.

Di sektor sayap, pesaing Andrianto cukup berat. Dia harus berkompetisi ketat dengan senior-seniornya seperti Dendi Santoso, Arif Suyono, Sunarto, bahkan sesama pemain belia, Nasir.

Senada dengan Andrianto, pemain muda lainnya, Junda Irawan, juga merasakan motivasi lebih terkait perubahan peraturan soal pemain U-23 tersebut.

"Saya pribadi menganggapnya hal itu sebagai motivasi. Kami tampil karena kemampuan dan kebutuhan tim, bukan lagi karena regulasi," kata Junda.

Pengalaman Junda tentang regulasi bukan kali ini saja terjadi. Pada perhelatan Piala Jenderal Sudirman 2015, Junda pernah merasakan tekanan besar.

Dia bersama pemain muda lain Arema FC saat itu, Dio Permana, turun di 10 menit pertama demi mematuhi regulasi.

 

Baca Juga:

Dalam beberapa pertandingan Liga 1, Junda memang menjadi pilihan di pertahanan Arema FC untuk menyiasati regulasi.

Ia mendapatkan kesempatan ketika lini belakang harus kehilangan Bagas Adi Nugroho karena memenuhi panggilan timnas U-22. Persaingan untuk lini belakang memang cukup berat.

Junda harus bersaing dengan Arthur Cunha untuk posisi stopper, sedangkan di sektor bek kanan dan kiri ada tiga pemain senior, yakni Beni Wahyudi, Syaiful Indra Cahya, dan kapten tim Johan Ahmad Farisi.

Sebelumnya, kubu Arema FC memang mendukung penuh penghapusan aturan itu. Namun, beberapa klub berpikiran berbeda karena dinilai mencederai sportivitas dari regulasi yang sudah dipatuhi sejak awal.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Beri Bagja
Sumber : -


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X