Pasangan ganda campuran nasional, Praveen Jordan/Debby Susanto, melaju ke babak final Australia Terbuka seusai menghentikan perlawanan Kim Dukyoung/Kim Ha-na (Korea) dengan dua gim langsung, 21-19, 21-16.
Praveen/Debby yang sudah mempelajari permainan Kim/Kim, berhasil memegang kendali permainan sejak game pertama. Terus unggul di perolehan angka, Praveen/Debby melaju 9-4 hingga interval gim.
Namun, Kim/Kim berupaya terus mencuri satu demi satu angka dan berhasil menyamakan kedudukan 18-18.
Serangan-serangan Praveen dari belakang lapangan serta permainan Debby yang kali ini cukup agresif di depan net akhirnya membuat pasangan Indonesia mengamankan gim pertama.
"Setiap pemain itu kalau bertemu lawan ada cocok-cocokan. Mungkin kami lebih cocok permainannya kalau ketemu Kim/Kim. Kami pastinya juga sudah mempelajari permainan Kim/Kim dan mengatur strategi bagaimana caranya mengalahkan mereka," kata Debby seusai laga di Sydney Olympic Sports Centre, Sabtu (24/6/2017).
"Kalau bertemu pasangan Korea ini, kami harus betul-betul niat dan fokus untuk mematikan laju shuttlecock. Kami sudah mengantisipasi soal reli ini," aku Debby.
Pada gim kedua, Kim/Kim semakin tertinggal, bahkan mereka kesulitan mengejar saat ketinggalan jauh 10-16. Kesalahan demi kesalahan terus dilakukan Kim/Kim. Akhirnya, mereka merelakan tiket final jatuh ke tangan Praveen/Debby.
Kim/Kim sempat memberikan perlawanan sengit pada Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir pada babak pertama BCA Indonesia Open Super Series Premier 2017.
Baca juga:
- Mahfud Nurhuda Empat Kali Jadi Penerjemah Bahasa Korea pada Indonesia Open
- Sony Dwi Kuncoro Berbagi Tugas dengan Istri di Dalam dan Luar Lapangan
- Ko Sung-hyun, Bulu Tangkis, dan Rencana Jadi Pengajar
"Saat tersusul lawan pada gim pertama, pada poin-poin akhir itu banyak terjadi reli. Saya kurang sabar di reli itu, padahal relinya panjang, bahkan sampai 10 pukulan masih belum bisa dimatikan," ujar Praveen ketika ditanya soal gim pertama.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | badmintonindonesia.org |
Komentar