Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Ini Kunci Kemenangan Praveen/Debby pada Babak Semifinal

By Delia Mustikasari - Sabtu, 24 Juni 2017 | 13:06 WIB
Pasangan ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Debby Susanto, mengembalikan kok ke arah Kim Dukyoung/Kim Ha-na pada babak semifinal Australia Terbuka yang berlangsung di Sydney Olympic Sports Centre, Sabtu (24/6/2017).
BADMINTON INDONESIA
Pasangan ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Debby Susanto, mengembalikan kok ke arah Kim Dukyoung/Kim Ha-na pada babak semifinal Australia Terbuka yang berlangsung di Sydney Olympic Sports Centre, Sabtu (24/6/2017).

Pasangan ganda campuran nasional, Praveen Jordan/Debby Susanto, melaju ke babak final Australia Terbuka seusai menghentikan perlawanan Kim Dukyoung/Kim Ha-na (Korea) dengan dua gim langsung, 21-19, 21-16.

Praveen/Debby yang sudah mempelajari permainan Kim/Kim, berhasil memegang kendali permainan sejak game pertama. Terus unggul di perolehan angka, Praveen/Debby melaju 9-4 hingga interval gim.

Namun, Kim/Kim berupaya terus mencuri satu demi satu angka dan berhasil menyamakan kedudukan 18-18.

Serangan-serangan Praveen dari belakang lapangan serta permainan Debby yang kali ini cukup agresif di depan net akhirnya membuat pasangan Indonesia mengamankan gim pertama.

"Setiap pemain itu kalau bertemu lawan ada cocok-cocokan. Mungkin kami lebih cocok permainannya kalau ketemu Kim/Kim. Kami pastinya juga sudah mempelajari permainan Kim/Kim dan mengatur strategi bagaimana caranya mengalahkan mereka," kata Debby seusai laga di Sydney Olympic Sports Centre, Sabtu (24/6/2017).

"Kalau bertemu pasangan Korea ini, kami harus betul-betul niat dan fokus untuk mematikan laju shuttlecock. Kami sudah mengantisipasi soal reli ini," aku Debby.

Pada gim kedua, Kim/Kim semakin tertinggal, bahkan mereka kesulitan mengejar saat ketinggalan jauh 10-16. Kesalahan demi kesalahan terus dilakukan Kim/Kim. Akhirnya, mereka merelakan tiket final jatuh ke tangan Praveen/Debby.

Kim/Kim sempat memberikan perlawanan sengit pada Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir pada babak pertama BCA Indonesia Open Super Series Premier 2017.

Baca juga:

"Saat tersusul lawan pada gim pertama, pada poin-poin akhir itu banyak terjadi reli. Saya kurang sabar di reli itu, padahal relinya panjang, bahkan sampai 10 pukulan masih belum bisa dimatikan," ujar Praveen ketika ditanya soal gim pertama.


Editor : Delia Mustikasari
Sumber : badmintonindonesia.org


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X