Salah satu misi ahli strategi anyar FC Barcelona, Ernesto Valverde, adalah membuat Lionel Messi semakin berkembang. Upaya meningkatkan kualitas Messi bisa terbantu dengan kehadiran Gerard Deulofeu.
Penulis: Sem Bagaskara
Ernesto Valverde dicecar 32 pertanyaan dari wartawan saat diperkenalkan sebagai pelatih Barcelona pada 1 Juni silam.
Dalam kesempatan itu Valverde melempar sebuah wacana menarik terkait Messi. Ia berujar bahwa Messi senantiasa bisa menentukan, di mana pun sang penyerang bermain.
Di bawah arahan Pep Guardiola, Lionel Messi dipuja karena secara sempurna mampu menerjemahkan peran pos penyerang nomor sembilan palsu dalam skema 4-3-3 Barcelona.
Baca Juga:
- Ini Dia Pemain Terpenting Atletico Madrid
- 10 Rekor yang Belum Dipatahkan Messi
- Muncul Wacana Serie A dengan 16 Tim
Pada 2009-2010, Pep Guardiola sampai rela menyingkirkan Zlatan Ibrahimovic demi memberikan tempat sebagai ujung tombak kepada Messi.
Ketika Luis Enrique memegang kendali tim, Lionel Messi lebih sering mentas sebagai penyerang sayap kanan.
Eksperimen dilakukan Luis Enrique pada musim lalu dengan menggeber 3-4-3.
Formasi tersebut mengantarkan Barcelona mencatat kemenangan sensasional 6-1 atas PSG di leg II 16 besar Liga Champions 2016-2017.
Saat Luis Enrique menerapkan 3-4-3 Lionel Messi punya tugas berbeda.
Ia bermain lebih ke dalam. Peran melebar di sisi kanan lapangan diambil alih oleh Rafinha Alcantara.
Lionel Messi tetap istimewa saat beroperasi dari lini kedua. Maksud Enrique tersampaikan.
Pemain berjulukan La Pulga itu tampak lebih leluasa untuk memamerkan dribelnya yang indah.
Dengan memainkan Messi di tengah, aliran bola enak ke lini depan juga kian deras.
Ernesto Valverde tak menutup kemungkinan untuk melanjutkan kinerja Enrique, yakni memainkan Messi lebih ke dalam.
"Terkadang memang benar bahwa ia terlalu sering berada di sayap. Namun, hal itu adalah sesuatu yang mesti saya pelajari dan lihat, apakah saya mampu membuatnya berkembang," kata Valverde.
Lionel Messi masih menampilkan standar tinggi di usianya yang menginjak kepala tiga pada Sabtu, 24 Juni.
Tugas Valverde adalah menjaga level penampilan La Pulga.
Fenomena Cristiano Ronaldo (32 tahun) di Real Madrid barangkali adalah salah satu inspirasi Valverde.
Belakangan, Cristiano Ronaldo tak lagi banyak berlari dan lebih difungsikan sebagai penyelesai serangan.
Pendekatan mirip bisa dilakukan Ernesto Valverde kepada Lionel Messi (30 tahun).
Memainkan La Pulga sebagai pemain tengah dipercaya akan bisa menghentikan ketergantungan Barca terhadap fantasi Andres Iniesta.
Selain itu, jalan Barcelona untuk memulangkan Gerard Deulofeu bakal semakin lebar.
Deulofeu tampil bagus pada paruh kedua musim lalu saat melakoni masa peminjaman bersama Milan.
Barca punya opsi membeli eks anak didik mereka itu dari Everton dengan biaya 12 juta euro.
"Saya tak bisa mengatakan apapun. Keputusan bukan ada pada saya. Pihak yang terlibat adalah Everton dan Barcelona. Klub itu yang akan menentukan masa depan Deulofeu," kata agen Deulofeu, Gines Carvajal, kepada Tuttomercatoweb.
Ketika menghuni La Masia, Deulofeu digadang-gadang sebagai penerus Messi.
Berkaca kepada misi Valverde, Deulofeu punya kans besar untuk mewujudkan julukan yang selama ini melekat kepadanya.
Dengan usia yang baru menginjak 23 tahun, Deulofeu punya tenaga dan kaki lebih segar untuk mengokupasi pos penyerang sayap kanan Barca yang selama ini identik dengan Messi.
Barcelona 2017-2018 Pilih 4-3-3?
Kiper: Ter Stegen
Bek: Alba, Umtiti, Pique, BELLERIN
Gelandang: VERRATTI, Busquets, Messi
Penyerang: Neymar, Suarez, DEULOFEU
Editor | : | Weshley Hutagalung |
Sumber | : | Tabloid BOLA No. 2.779 |
Komentar