Ada kesamaan dari aktivitas transfer Liverpool pada bursa transfer musim panas 2016 dan 2017. Dalam dua periode tersebut, tim berjulukan The Reds selalu membeli pemain sayap dengan kecepatan tinggi.
Tahun lalu, Liverpool menggelontorkan 41,2 juta euro (kini sekitar Rp 612,7 miliar) demi mendapatkan Sadio Mane dari Southampton. Harganya tentu tidak murah, tetapi kontribusi yang diberikan pemain asal Senegal itu tergolong setimpal.
Dari 29 pertandingan berbagai ajang musim 2016-2017, Mane merangkum 13 gol dan delapan assist untuk pasukan Juergen Klopp.
Kehadiran Mane juga memberikan dimensi berbeda di sisi sayap Liverpool. Mereka memiliki pemain dengan kecepatan tinggi untuk menyisir pinggir lapangan.
Terekam oleh Express, Mane memiliki kecepatan maksimal 34,75 kilometer per jam. Berbekal catatan tersebut, dia masuk daftar 20 pemain tercepat pada Premier League - kasta teratas Liga Inggris - musim 2016-2017.
Setelah Mane, Liverpool menambah opsi pelari cepat dengan merekrut Mohamed Salah senilai 42 juta euro (sekitar Rp 624,6 miliar) dari AS Roma pada musim panas 2017.
Serupa dengan pendahulunya, Salah memiliki keunggulan dalam sprint. Dia menjadi satu dari lima pemain tercepat Serie A - kasta pertama Liga Italia - dengan catatan 34,3 kilometer per jam.
Bahkan, kecepatan Salah sempat dibandingkan dengan pemegang rekor dunia lari jarak pendek asal Jamaika, Usain Bolt. Pemicunya adalah aksi sang pemain ketika AS Roma melawan Fiorentina musim lalu.
Dalam sebuah momen, Salah mampu menempuh jarak 70 meter dalam kurun tujuh detik. Dengan lari secepat itu, dia tentu mampu menuntaskan lomba 100 meter hanya dalam sepuluh detik.
Tidak cuma cepat, Salah juga tajam. Total 19 gol plus 15 assist mewarnai kiprah dia pada berbagai ajang musim lalu.
Baca: 3 Hal yang Bakal Dirindukan Juventus dari Dani Alves
29 - Mohamed Salah has scored 29 league goals in the last two seasons - more than any Liverpool player in the PL in that time. Swoop. pic.twitter.com/UcrYJEPshj
— OptaJoe (@OptaJoe) June 20, 2017
Rapor ketajaman dan kecepatan Salah turut mengundang apresiasi dari Franceco Graziani, yang sempat membela AS Roma dari 1983 hingga 1986.
"Pemain cepat memiliki peran penting. Dengan bakatnya, dia bisa menciptakan banyak peluang untuk rekan-rekan setimnya. Salah adalah rekrutan hebat buat Liverpool," tutur Graziani.
Maraton
Total 83,2 juta euro (sekitar Rp 1,2 triliun) telah dihamburkan The Reds untuk menebus dua pemain dengan kecepatan lebih dari 34 kilometer per jam.
Hanya, perlu diingat bahwa kebutuhan utama Liverpool sesungguhnya bukanlah sprint di lapangan, melainkan maraton di klasemen Premier League. Tengok saja perjalanan mereka pada musim 2016-2017.
Mereka sempat menutup 2016 dengan jarak cuma enam poin dari Chelsea di puncak tabel. Namun, mereka gagal menjaga ritme dan gagal memenangi lima partai liga pertama pada 2017.
1 - Liverpool have won just one of their seven games in 2017 so far, their worst start to a calendar year since 1993. Slump.
— OptaJoe (@OptaJoe) January 26, 2017
Alhasil, gap melebar. Terbentang selisih 17 angka antara Chelsea yang akhirnya menjadi juara, atas Liverpool di tabel akhir.
Untuk menjaga kualitas maraton klubnya, Salah diragukan. Dia memiliki rekam kesuksesan minor dalam membantu perjuangan klubnya mengejar juara liga.
Salah tercatat sempat memenangi titel Premier League 2015. Namun, kontribusi dia sangat minim karena cuma menjalani tiga pertandingan liga dalam kurun tersebut.
AS Roma? Paling bagus, pemain asal Mesir tersebut menikmati kursi runner-up bersama klub ibu kota Italia.
Menjawab keraguan tersebut, Manajer Juergen Klopp melihat klopnya rasa lapar antara Liverpool dan Salah justru bisa menjadi kombinasi hebat. Seperti diketahui, Liverpool juga sudah menahan dahaga juara Premier League sejak 1990.
"Salah adalah pemain ambisius dengan keinginan untuk menang di level tertinggi. Dia menyadari bisa memenuhi ambisinya bersama Liverpool," kata sang juru taktik.
Editor | : | |
Sumber | : | Berbagai sumber |
Komentar