Dalam empat pertandingan pertama di Piala Konfederasi FIFA 2017, VAR telah diterapkan empat kali. Pemanfaatan teknologi tersebut memunculkan pro-kontra. Namun, FIFA tak akan mundur karena menilai VAR adalah bagian dari masa depan sepak bola.
Penulis: Riemantono Harsojo
Portugal vs Meksiko, gol Nani ke gawang Meksiko tidak disahkan setelah wasit mendapat informasi dari VAR bahwa penyerang sayap Portugal itu dalam posisi offside.
Kamerun vs Cile, pada babak pertama, Eduardo Vargas lolos dari jebakan off-side dan memasukkan bola ke gawang. Cile bersorak. Namun, VAR memastikan Vargas off-side.
Kamerun vs Cile, setelah bikin gol di menit 91, Vargas kecewa karena mesti menahan selebrasi. Ketika Alexis Sanchez dinyatakan tak off-side, kegembiraan La Roja pun pecah.
Australia vs Jerman, bola tembakan Tom Rogic mengenai tangan Tomi Juric dan menuju ke kiper Bernd Leo. Bola muntah dari kiper Jerman itu disambar Juric. VAR memastikan tangan Juric tak aktif. Gol!
Laga Mega Bintang Dunia yg sayang banget untuk dilewatkan! Saksikan Confederations Cup dan ikuti juga kuisnya bersama Extra Joss! pic.twitter.com/f82EVFj4t7
— RTV (@langitRTV) 22 Juni 2017
KAPAN VAR DITERAPKAN?
Pemain dilarang mendesak wasit untuk menerapkan video assistant referee (VAR). Hukumannya kartu kuning jika pemain melakukan itu. Lalu, bagaimana cara kerjanya dan pada situasi apa VAR diterapkan?
Baca Juga:
- Kluivert Benarkan Verratti Ingin Gabung ke Barcelona
- HUT Ke-490 DKI Jakarta, Ini Doa dan Harapan Para Awak Persija
- Eks Partner Mesut Oezil Gabung Klub Liga Thailand
CARA KERJA
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | Tabloid BOLA No. 2.779 |
Komentar