rekannya pada final Liga Ngabuburit 2017.
Djanur, sapaan akrab Djadjang Nurdjaman, memperkuat PSKC pada pertandingan final Liga Ngaburuti 2017 U-40 di lapangan Lodaya, Kota Bandung, Kamis (22/6/2017).
Ia satu tim bersama Adjat Sudrajat, Robby Darwis, Budiman Yunus, Suwita Phata dan beberapa pemain Maung Bandung era 1990-an serta 2000-an.
Pelatih asal Majalengka ini menghadapi ITS Baleendah. ITS diperkuat oleh Yaris Riyadi, Cecep Supriatna, Nandang Kurnaedi, serta beberapa mantan Persib lainnya.
Baca juga:
- Kiper Klub La Liga Ini Absen Enam Bulan Karena Lari di Gunung
- 'Top Scorer' Madura United Musim 2016 Melempem di Liga Singapura
- Gagal Main di Spanyol, Gelandang Singapura Ini Pilih Jadi Pemain Pinjaman
Menurut Djanur, pertandingan final tersebut menjadi ajang reuni bagi para mantan pemain Persib. Sebab, mereka jarang kumpul dan berada dalam satu lapangan.
”Alhamdulillah bisa kumpul lagi di lapangan dan main bola bareng lagi. Kami bisa seperti ini dan seru,” kata Djadjang.
”Tadi, saya juga diajak sama teman-teman, karena di grup WA (Whatsapp) ramai mau pada ingin main. Saya juga datang saja bawa sepatu,” tuturnya.
PSKC pada pertandingan final ini harus mengakui keunggulan ITS Baleendah melalui drama adu penalty. Setelah sebelumnya, laga berakhir imbang 1-1 hingga babak kedua berakhir.
Selain pemain yang bermain di lapangan, terlihat pula mantan pemain Persib dan timnas Indonesia pada era 1960-an, Emen Suwarman.
Guru Emen, sapaan akrab Emen, sangat antusias menyaksikan pertandingan tersebut. Bahkan, dia tak lupa mengomentari mantan pemain yang juga anak asuhnya ketika ia masih jadi asisten pelatih Persib.
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | - |
Komentar