Evan Dimas mengutarakan alasan di balik performa inkonsisten dirinya bersama Bhayangkara FC di Liga 1.
Hingga pekan ke-12 liga, Evan memang kurang menonjol. Dia cuma menyumbangkan masing-masing satu gol dan assist. Aspek lainnya juga tidak begitu impresif. Akurasi tembakan pemilik nomor enam itu cuma 57 persen.
Padahal, Evan tergolong tajam ketika membela tim nasional (timnas) U-19 Indonesia. Dari 30 pertandingan, dia mampu mencetak 12 gol.
Ada apa di balik penurunan performa pemain berusia 22 tahun tersebut?
"Saya pribadi masih meraba. Ternyata, bermain melawan tim senior itu beda. Dari situ, saya melihat perlunya bermain banyak di liga untuk tampil bagus," ucap Evan di Hotel Fairmont, Rabu (21/6/2017).
Baca: Jose Maria, Saksi Kemenangan Timnas Indonesia atas Espanyol
Terlebih lagi, Evan merasa kesulitan berintegrasi dengan tim lantaran kerap dipanggil untuk pemusatan latihan timnas U-22. Dia melewatkan empat laga liga 1 karenanya.
"Kalau lebih sering main di Liga 1, saya mungkin bisa lebih stabil," ujar Evan.
Sempat beredar rumor juga bahwa penurunan performa Evan menimbulkan keraguan dari pelatih timnas, Luis Milla. Pria asal Spanyol itu pun tidak membawa Evan untuk laga uji coba melawan Kamboja, Kamis (8/6/2017), dan Puerto Riko, Selasa (13/6/2017).
Hanya, diklaim Deputi Sekjen PSSI, Fanny Iriawan, tidak ada hubungan di antara performa dan pencoretan nama Evan dari timnas.
"Sebenarnya, Luis Milla tidak mau kekuatan timnya terbaca oleh lawan," kata Fanny.
Evan sendiri kembali dipanggil untuk pemusatan latihan di Bali pada 30 Juni 2017. Begitu pula Hansamu Yama Pranata dan Ezra Walian.
Editor | : | |
Sumber | : | - |
Komentar