Setelah meninggalkan Barcelona, Dani Alves sempat berujar, "Mereka pasti merindukan saya."
Klaim Alves mungkin benar. Tanpa Alves, Barcelona kehilangan sosok yang bisa tampil reguler di sisi kanan pertahanan. Sergi Roberto yang mengisi kekosongan, dianggap belum bisa memberikan kontribusi sepadan. Dia cuma menyumbangkan enam assist pada musim 2016-2017.
Seusai ditinggalkan Alves, Barcelona pun gagal memenangi Divisi Primera La Liga - kasta teratas Liga Spanyol - atau bahkan Liga Champions. Bahkan, di ajang yang disebutkan terakhir, langkah Barcelona dihentikan oleh Alves yang berseragam Juventus.
Kini, Juventus telah mengumumkan bahwa Alves segera meninggalkan Turin dengan pemutusan kontrak. Apakah Juventus bakal merindukan Alves seperti halnya Barcelona?
Berikut ini adalah tiga hal yang mungkin dirindukan Juventus dari Alves:
Spesialis laga penting
Buat Juventus, Dani Alves merupakan sosok menentukan dalam pertandingan-pertandingan penting. Tengok saja perjalanan I Bianconeri pada musim 2016-2017. Dua gelar yang diraih mereka tidak lepas dari peran Alves.
Pada partai final Coppa Italia kontra Lazio, sosok asal Brasil itu menyumbangkan satu assist untuk gol Juventus.
Dia juga tampil impresif meski tanpa gol dan assist saat Juventus menang 3-0 atas Crotone pada pekan ke-37 Serie A - kasta pertama Liga Italia. Kemenangan itu memastikan gelar scudetto buat tim asal Turin.
Baca: Jose Maria, Saksi Kemenangan Timnas Indonesia atas Espanyol
Kepakan di sisi kanan
Dani Alves adalah kunci di sisi kanan Juventus, terutama ketika dirinya naik membantu serangan.
Dia tercatat sebagai salah satu pemain dengan jumlah umpan silang paling banyak pada Liga Champions 2016-2017. Alves rata-rata melakukannya sebanyak dua kali per laga.
Dari intensitas umpan silang tersebut, Alves pun mampu menghasilkan empat assist buat Juventus di Liga Champions. Bahkan, dia kerap memberikan kejutan dengan memberikan tiga gol di ajang Eropa.
Guna mengakomodasi daya ledak Alves di sisi kanan, pelatih Massimiliano Allegri pun kerap menggunakan formasi 3-5-2.
Tanpa Alves, Allegri mungkin bakal kesulitan menggunakan sistem tersebut. Sebab, dia membutuhkan pemain sayap kanan yang bisa naik dan turun secara intens.
Stephan Lichtsteiner sudah dimakan usia. Adapun Juan Cuadrado tidak memiliki naluri defensif.
"DNA" Eropa
"Ketika Alves bergabung, saya mengirimkan pesan kepada dia, 'Tolong ajarkan kami cara menjuarai Liga Champions'," kata kapten Gianluigi Buffon.
Sebuah hal lumrah apabila Buffon berujar demikian. Alves tergolong sudah kenyang pengalaman di Eropa. Dia tercatat meraih tiga trofi "Si Kuping Besar" bersama Barcelona.
Efek serupa hampir diberikan Alves di Juventus. Pasukan Massimiliano Allegri melaju ke final edisi 2016-2017 sebelum dikalahkan Real Madrid dengan skor 1-4.
Tanpa Alves, Juventus pun kian kekurangan pemain dengan "DNA" Eropa. Tersisa Sami Khedira dan Mario Mandzukic sebagai pemain yang pernah menjuarai Liga Champions.
Buffon atau Gonzalo Higuain? Telah terbukti bahwa keduanya kerap tampil melempem ketika melakoni partai final.
Kelak, apabila langkah Juventus tidak sampai final, Alves bisa saja mengulangi kata-katanya kepada Barcelona, "Mereka pasti merindukan saya."
Editor | : | |
Sumber | : | Berbagai sumber |
Komentar