Petenis asal Swiss, Stan Wawrinka, mengaku pesimistis dengan peluangnya pada turnamen Wimbledon 2017 yang akan berlangsung di London, Inggris, 3-16 Juli mendatang.
Hal itu diutarakan oleh Wawrinka yang baru saja tersingkir dari ajang Aegon Championships 2017, Selasa (20/7/2017). Ia dikalahkan petenis asal Spanyol, Feliciano Lopez, pada laga babak pertama.
Wawrinka menilai pemain-pemain seperti Roger Federer, Andy Murray, Novak Djokovic, dan Rafael Nadal lebih berpeluang menjadi juara Wimbledon 2017.
Andy Murray ?
Stan Wawrinka ?
Milos Raonic ?The top three seeds have all lost today in the first round at Queens https://t.co/z6mUdTkYW3 pic.twitter.com/2MS2ER2BSr
— BBC Tennis (@bbctennis) June 20, 2017
"Saya rasa terlalu jauh membicarakan peluang saya memenangi Wimbledon. Hal itu sama saja ketika orang bertanya soal kans saya menjadi pemain nomor satu," kata Wawrinka seperti dilansir The Guardian.
"Itu bukan gaya saya. Saya masih jauh untuk menjadi petenis nomor satu. Saat ini, yang bisa saya lakukan adalah terus berusaha memperbaiki diri," ucap petenis 32 tahun tersebut.
Sepanjang tahun ini, Wawrinka baru meraih satu gelar turnamen ATP 250, yakni Geneva Open 2017. Ia juga sempat menjadi semifinalis Australia Terbuka dan runner-up pada Prancis Terbuka.
Saat ini, Wawrinka dilatih oleh mantan petenis asal Amerika Serikat, Paul Annacone.
Thank you Paris for amazing 2 weeks????!Congrats @RafaelNadal for 10th @rolandgarros !??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????!????C.Dubeuil pic.twitter.com/ELMh7SYCYG
— Stanislas Wawrinka (@stanwawrinka) June 13, 2017
Di tangan Annacone, Wawrinka berharap performanya meningkat, khususnya dalam turnamen lapangan rumput seperti Wimbledon.
"Saya sudah cukup lama mengenal Annacone, terutama ketika dia bersama Roger Federer. Dia tahu banyak tentang permainan di lapangan rumput, dan tentunya tenis pada umumnya," ucap Wawrinka.
Pada Wimbledon 2016, kiprah Wawrinka hanya sampai babak kedua. Ia tersingkir setelah dikalahkan petenis Argentina, Juan Martin del Potro.
Editor | : | Aloysius Gonsaga |
Sumber | : | The Guardian |
Komentar