Pil pahit ditelan petenis nomor satu dunia asal Inggris Raya, Andy Murray, pada turnamen Aegon Championship 2017 yang berlangsung di Queen's Club, London, 19-25 Juni.
Murray yang datang sebagai juara bertahan sekaligus unggulan teratas dibungkam petenis berperingkat ke-90 dunia, Jordan Thompson (Australia), 6-7(4), 2-6, pada babak kesatu, Selasa (20/6/2017).
Kekalahan pada babak kesatu ini menjadi yang pertama bagi Murray di Queen's Club sejak 2012. Dalam rentang 2013 hingga 2016, Murray selalu bisa melewati babak kesatu.
"Jelas, kekalahan ini adalah kegagalan yang besar," ujar Murray yang dilansir BBC.
Baca juga:
- Andy Murray: Gelar di Queen's Club Akan Beri Suntikan Motivasi Menuju Wimbledon
- Generasi Baru Petenis Milenial
- Prancis Terbuka, Sejarah Baru di Paris
"Dia bermain lebih baik daripada saya. Saya tidak membuat banyak peluang. Saya tidak mengembalikan bola dengan cukup baik. Dia melepas servis dengan bagus," kata Murray lagi.
Kendati gagal mempertahankan gelar pada Aegon Championship, Murray tetap optismistis bisa tampil oke pada Wimbledon.
Menurut petenis 30 tahun itu, hasil di Queen's Club tidak akan menjadi jaminan pada turnamen Grand Slam lapangan rumput mendatang.
"Sudah terjadi di masa lalu, pemain yang gagal bermain oke di sini akan bermain bagus di Wimbledon," kata Murray.
Murray bukanlah satu-satunya pemain unggulan yang langsung angkat kaki dari Queen's Club setelah memainkan laga gim kesatu.
Selain Murray, unggulan kedua Stan Wawrinka (Swiss) dan unggulan ketiga Milos Raonic (Kanada) juga tersingkir.
Wawrinka kalah dari Feliciano Lopez (Spanyol) dengan skor 7-6(4), 7-5, sedangkan Raonic ditundukkan Thanasi Kokkinakis (Australia) dengan skor 7-6(5) 7-6(8).
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BBC |
Komentar