Manajer Arsenal, Arsene Wenger (67), meyakini teknologi Video Assistant Referees (VAR) bisa membantu timnya menjuarai Liga Champions 2006.
Arsene Wenger percaya pengenalan terhadap teknologi dalam ajang Piala Konfederasi akan memberikan dampak positif bagi sepak bola. Namun, dia menilai kemunculan VAR terlalu lama.
"Saya akan memilih gol penyama kedudukan Barcelona pada final Liga Champions 2006 karena itu offside dan kami sedang memimpin 1-0 hingga pertandingan menyisakan 30 menit lagi," kata Arsene Wenger kepada Arsenal Player, Selasa (20/6/2017), ketika ditanyai soal keputusan wasit yang ingin diubah dengan adanya VAR.
"Trofi Liga Champions adalah yang saya rindukan. Jadi, buat saya, momen tersebut merupakan salah satu yang paling penting," ucap Wenger.
Henrik Larsson comes off the bench and sets up Samuel Eto'o and Belleti as Barcelona beat Arsenal to win the 2006 Champions League. pic.twitter.com/G3IADVVx66
— Football Culture (@Footy_Culture) June 13, 2017
Kala itu, Arsenal memang unggul 1-0 hingga menit ke-75 berkat gol Sol Campbell (37'), sebelum Barcelona mampu membuat kedudukan imbang pada menit ke-76 melalui sepakan jarak dekat Samuel Eto'o.
Malang bagi pasukan Wenger lantaran mereka kembali kebobolan pada menit ke-81 akibat sepakan keras Juliano Belletti dari dalam kotak penalti yang memastikan Barcelona pulang dengan membawa trofi Si Kuping Besar.
Baca Juga:
- Hasil Euro U-21, Gol Spektakuler Portugal Bikin Suporter Geleng-geleng
- Loris Karius Siap Memperebutkan Posisi Kiper Utama Liverpool
- Pepe Beberkan Kondisi Terkini Cristiano Ronaldo
Namun, bukan gol Eto'o saja yang mau dianulir Wenger. Dia mempunyai harapan kedua.
"Saya memilih kartu kuning kedua yang diterima Robin van Persie di kandang Barcelona pada 2011 karena saat itu tim kami memenuhi syarat untuk bisa melawan tim sangat kuat," ujar Wenger.
"Keputusan yang sangat sulit diterima dan pada dasarnya membunuh peluang kami," tutur Wenger.
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | Arsenal Player |
Komentar