Sampai akhir pekan lalu, AC Milan telah mendatangkan empat pemain anyar buat kompetisi 2017-2018. Semuanya bukan kebangsaan Italia.
Penulis: Theresia Simanjuntak
Wajah baru Milan itu ialah Mateo Musacchio (Argentina), Franck Kessie (Pantai Gading), Ricardo Rodriguez (Swiss), dan Andre Silva (Portugal).
Kendati aktivitas transfer musim panas 2017 baru berakhir pada Agustus mendatang, plus kompetisi juga belum berjalan, banyak yang memprediksi bahwa kedatangan para pemain asing itu bisa mengusik awak lokal I Rossoneri yang naik daun di 2016-2017.
Musim lalu, Milan memang mengandalkan pemain-pemain Italia sehingga mengokohkan kultur ItalMilan.
Nama-nama seperti Gianluigi Donnarumma, Gabriel Paletta, Alessio Romagnoli, Mattia De Sciglio, dan Ignazio Abate menjadi langganan starter Milan.
Baca Juga:
- Egy Maulana Dipanggil Luis Milla Ikut Seleksi Timnas U-22 di Bali
- Anthony Ditantang Jorgensen, Jonatan Berpeluang Bertemu Lin Dan pada Australia Terbuka
- Evaluasi Ganda Putra Setelah Indonesia Open, Angga/Ricky Paling Disorot
Masih ada pula sosok Manuel Locatelli, Gianluca Lapadula, Andrea Bertolacci, dan Giacomo Bonaventura.
Nama yang terakhir disebut merupakan salah satu pilar utama, tetapi kiprahnya musim lalu diganggu oleh cedera.
ItalMilan di 2016-2017 tak cuma membuat klub semringah, juga tim nasional.
Buktinya, para gladiator lokal Milan rutin membela timnas Italia belakangan ini.
Kehadiran empat rekrutan AC Milan musim ini berpotensi merusak padanan ItalMilan yang menjanjikan.
Sebab, mereka punya kualitas yang dapat menggenjot performa tim musim depan.
Mateo Musacchio (26) bisa menggeser posisi Gabriel Paletta (31). Keduanya sama-sama berperan sebagai bek tengah di posisi kanan.
Paletta sesungguhnya bek tengah dengan menit tampil terbanyak di Milan musim lalu (2.804). Hanya, usia yang menua dapat membuatnya akrab dengan bangku cadangan tim musim depan.
Lalu, Franck Kessie, gelandang tengah Atalanta yang jago dribel, merupakan ancaman serius buat Andrea Bertolacci.
Bek kiri Ricardo Rodriguez, yang punya kelebihan dalam ekseskusi bola mati, akan mengusik Mattia De Sciglio.
Terakhir, Andre Silva, pemain terproduktif FC Porto di semua ajang 2016-2017 (21 gol), dapat bikin penyerang tengah Gianluca Lapadula tersingkir.
Ancaman terhadap pemain lokal boleh saja disayangkan. Akan tetapi, Milan memang perlu pemain asing untuk mengangkat prestasi atau bahkan demi mengakhiri puasa gelar bergengsi.
Kalau menepikan Piala Super Italia yang diraih musim lalu, AC Milan telah tanpa gelar prestisius sejak menjuarai Serie A pada 2010-2011.
Menilik sejarah, Milan mampu menjuarai ajang besar dengan skuat berisikan pemain asing kelas top.
Saat mengangkat trofi Liga Champion 2002-2003 dan Serie A 2003-2004, Milan beranggotakan nama-nama semisal bomber Andriy Shevchenko (Ukraina), kiper Dida (Brasil), gelandang Rui Costa (Portugal), dan Clarence Seedorf (Belanda).
Pada 2010-2011, Setan Merah diperkuat bek tengah Thiago Silva (Brasil), Seedorf, serta trio penyerang Zlatan Ibrahimovic (Swedia), Alexandre Pato (Brasil), dan Robinho (Brasil).
Ibra, Pato, dan Robinho merupakan tiga pencetak gol terbanyak Milan di semua ajang musim tersebut.
Akankah kebijakan transfer pemain asing Milan dapat kembali menghasilkan raihan positif di 2017-2018?
Editor | : | Weshley Hutagalung |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar