Petenis tunggal putra nomor satu dunia asal Inggris Raya, Andy Murray, menilai raihan gelar pada turnamen Aegon Championship 2017 yang berlangsung di Queen's Club, London, 19-25 Juni akan memberi suntikan motivasi menuju Wimbledon.
Sepanjang kalender kompetisi 2017, Murray tercatat baru memenangi satu turnamen yakni Dubai Terbuka. Dia berharap dapat mempertahankan gelar Aegon Championship pada tahun ini.
Bicara peluang, kesempatan Murray menuntaskan turnamen sebagai juara sangat besar. Hal ini tidak lepas dari fakta absennya beberapa nama petenis top dunia yakni Rafael Nadal (Spanyol) dan Juan Martin Del Potro (Argentina) karena cedera.
"Saya berhasil memainkan tenis terbaik saya selama beberapa tahun di sini," tutur Murray yang dilansir BBC, Selasa (20/6/2017).
"Lapangan di sini sangat, sangat berat, dan jika saya bisa melewati turnamen ini (sebagai juara), tentu akan memberi saya suntikan motivasi menuju Wimbledon," kata Murray lagi.
Baca juga:
- Generasi Baru Petenis Milenial
- Prancis Terbuka, Sejarah Baru di Paris
- Curahan Hati Simona Halep Seusai Gagal Juarai Roland Garros
Seperti tahun lalu, tahun ini Murray juga datang ke Queen's Club sebagai juara bertahan. Pada 2016, Murray berhasil mempertahankan titel.
Kini, petenis 30 tahun itu membidik gelar juara keenam dari Aegon Championship.
Murray, yang menjadi unggulan teratas di Queen's Club, akan memulai perjuangan dengan menghadapi rekan senegara, Aljaz Bedene.
Jika mampu melewati Bedene, Murray bakal menjumpai pemenang duel antara Cameron Norrie (Inggris Raya) dan Sam Querrey (Amerika Serikat).
Apabila perjalanan Murray mulus dan sesuai target, dia berpeluang besar bertemu petenis unggulan kelima asal Prancis, Jo-Wilfried Tsonga, pada babak semifinal.
Murray memiliki rekam jejak yang sangat bagus di Quenn's Club. Dia meraih gelar juara pertamanya pada Aegon Championship pada 2009.
Setelah itu, petenis kelahiran Glasgow, Skotlandia, ini, berturut-turut menjuarai Aegon Championship pada 2011, 2013, 2015, dan 2016.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BBC |
Komentar