Proses pencarian investor anyar AC Milan berlangsung berbelit-belit dan penuh harapan kosong. Kondisi itu tak berlaku ketika Li Yonghong datang.
Penulis: Anggun Pratama
Finalisasi akuisisi Yonghong via perusahan Rossoneri Sport Investment Lux dari tangan Fininvest milik Silvio Berlusconi terjadi pada 13 April 2017.
Total 740 juta euro digelontorkan demi mengambil alih 99,93% saham I Rossoneri yang tadinya dimiliki Fininvest. Nilai itu termasuk utang klub sebesar 220 juta euro.
“AC Milan adalah klub ternama dengan sejarah panjang di dunia sepak bola. Kami baru saja menyelesaikan satu langkah kunci buat menuju kebangkitan dan menuju masa depan yang kami janjikan. Selangkah demi selangkah kami akan memimpin klub legendaris ini ke puncak dunia sepak bola," tutur Yonghong usai resmi memiliki Milan.
Baca Juga:
- Respons Ferguson soal Jadwal Berat Man United di Pra-musim
- Cetak Gol Salto Bagi Italia, Pellegrini Dedikasikan untuk Pacar
- Evaluasi Ganda Putra Setelah Indonesia Open, Angga/Ricky Paling Disorot
Sebelum Yonghong, masih ingat Mister Bee? Mister Bee adalah nama panggilan investor asal Thailand, Bee Taechaubol yang sudah lebih dulu ingin mendapatkan Milan.
Pelan tapi pasti, Mister Bee mundur teratur. Padahal ia sempat menjanjikan uang 480 juta euro demi 48 persen dari total saham yang dipunya Fininvest. Tenggat demi tenggat dilewati buat menyetor uang tersebut karena banyak alasan, hingga pada akhirnya batal.
Calon pembeli berikutnya, Sino Europe Sports (SES) pada pertengahan 2015, juga menjalani cerita serupa. Ada nama Li Yonghong dan Han Li dalam konsorsium tersebut. SES juga didukung oleh sejumlah BUMN China.
Pendekatan SES terbentur larangan dari pemerintah China yang tak ingin uang negara dalam jumlah besar keluar negeri. Saat itu China sedang mengalami masalah dalam nilai tukar.
Sebanyak 11 investor China yang tadinya siap mendukung secara fi nansial akhirnya mundur.
Baca Juga: Ini Kata Evan Dimas Soal Kans Timnas Indonesia Bermain Tiki-Taka
Yonghong dan Han Li bergerak sendiri, lepas dari SES. Mereka membentuk Rossoneri Sport Investment Lux. Suntikan dana tambahan yang dibutuhkan Yonghong didapat dari dana pinjaman.
Pada April 2017, kepastian akuisisi akhirnya diungkapkan ke publik.
"Saya meninggalkan Milan setelah lebih dari 30 tahun dengan rasa pedih. Namun, yakinlah saya tetap fan utama Milan," kata Berlusconi.
Milan dalam era baru ini seperti menunjukkan gejala positif. Paling tidak sudah empat pemain anyar yang telah direkrut meski bursa pemain belum resmi di buka. Aksi ini seperti akselerasi demi meraih target-target besar Milan.
Berikut adalah rencana bisnis Milan yang ingin dicapai dalam lima tahun ke depan menurut CEO Marco Fassone.
Keuangan
Dalam dua tahun awal kami akan menjalani masa-masa berat dengan kondisi kas keuangan negatif. Kami juga memperkirakan pembengkakan beban gaji. Hal wajar karena kami sedang berinvestasi besar-besaran.
Pemasukan
Kami berharap besar dari pasar Asia, terutama yang berkaitan dengan merchandise, hak siar, serta beberapa aspek komersial lain.
Target Pemasukan
2015/16: 206,3, 2016/17: 196,2, 2017/18: 273, 2018/19: 426,2, 2019/20: 447,5, 2020/21: 486,1, 2021/22: 524
Stadion
Dalam empat tahun, kami ingin memiliki stadion sendiri. Kami menargetkan sebuah stadion berkapasitas 55-60 ribu tempat duduk.
Target Scudetto
2021/22
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA No.2.778 |
Komentar