Sirkuit Baku di Azerbaijan baru digunakan tahun lalu. Mereka mengklaim diri sebagai sirkuit jalan raya dengan kecepatan tertinggi. Penyebabnya adalah lintasan lurus yang panjang, dimulai dari tikungan 16 hingga menjelang tikungan 1.
Penulis: Arief Kurniawan
Lintasan itu bakal jadi penentu seberapa hebat Mercedes membalikkan keadaan. Pada dua balapan lalu, mereka mengaku sebagai tim kuda hitam karena status tim unggulan beralih ke Ferrari.
Mercedes kalah di sirkuit yang butuh downforce tinggi, seperti Sirkuit Sochi di Rusia dan Sirkuit Monte Carlo di Monako. Mereka masih berharap pada kekuatan mesin yang selalu jadi andalan sejak 2014 ketika era hibrida berlaku.
Namun, ada kecenderungan menarik yang terjadi di Kanada. Mercedes yang dianggap masih kalah dari Ferrari di lintasan berliku malah mengalami hal kebalikannya. Begitu juga dengan Ferrari.
Baca Juga:
- Respons Ferguson soal Jadwal Berat Man United di Pra-musim
- Cetak Gol Salto Bagi Italia, Pellegrini Dedikasikan untuk Pacar
- Evaluasi Ganda Putra Setelah Indonesia Open, Angga/Ricky Paling Disorot
Di Montreal, Kanada, tempat digelarnya seri terakhir sebelum ke Azerbaijan, ada dua bagian. Bagian pertama berliku dan bagian kedua cepat. Mercedes malah unggul di dua sektor pertama yang meliuk-liuk, tanda downforce mereka membaik.
Di lintasan lurus, Ferrari yang selama ini kalah dari Mercedes justru unggul. Sebastian Vettel (Ferrari) konsisten mengungguli Lewis Hamilton (Mercedes) di sektor tiga nan cepat itu, baik di kualifikasi maupun lomba.
Yakin karena mobil sirkuit
Sirkuit Baku bakal menggelar GP Azerbaijan untuk kali pertama. Tahun lalu, balapan di sini bernama GP Eropa.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Tabloid BOLA No.2.778 |
Komentar