Willy Sagnol pulang, rekor transfer Corentin Tolisso, dan rumor perekrutan Cristiano Ronaldo. Dari semua kabar aktivitas transfer tersebut, manakah yang paling membuat gembira fan Bayern Muenchen?
Penulis: Sem Bagaskara
Tiba-tiba Muenchen disebut sebagai salah satu destinasi Ronaldo, yang tengah gundah karena kasus dugaan penggelapan pajak.
Namun, media olahraga terkemuka Jerman, Bild, menyatakan bahwa transfer tersebut mustahil terjadi. Ronaldo yang berlabel harga 200 juta euro dirasa kemahalan buat FC Hollywood.
Menurut Football Leaks yang gencar memaparkan data terperinci soal gaji dan klausul rahasia kontrak pesepak bola, Ronaldo menerima upah 34,67 juta euro per tahun.
Gaji setinggi langit itu akan membuat Muenchen mundur teratur. Pemain FC Hollywood dengan pendapatan terbanyak saat ini, Robert Lewandowski, bahkan hanya menerima sekitar 15 juta euro per musim alias tak sampai setengah dari upah CR7.
Baca Juga:
- PSMS Medan Sapu Bersih Semua Laga Uji Coba
- Gelandang Persik Rindu Suasana Ramadan di Pesantren
- Tim U-19 Arema Tak Masalah Ladeni Permainan Keras Tim Senior
Karena itu, kabar kembalinya Sagnol ke tanah Bavaria tentu terasa lebih menyenangkan bagi suporter Muenchen. Ia bakal bertugas sebagai asisten pelatih Carlo Ancelotti.
Sagnol sangat mengenal seluk beluk FC Hollywood. Eks bek kanan timnas Prancis itu sempat mentas bersama Muenchen pada rentang 2000-2009.
Ia mempersembahkan banyak gelar bagi klub kebanggaan Bavaria, di antaranya lima trofi Bundesliga dan satu titel Liga Champion.
Sagnol bahu membahu bersama kompatriotnya, Bixente Lizarazu, yang lebih dulu bergabung dengan Muenchen dan mengokupasi sisi kiri pertahanan. Sagnol dan Lizarazu mendefiniskan sebuah era sukses Muenchen.
Periode kejayaan berikutnya muncul saat Franck Ribery datang dari Marseille. Ribery menjadi bagian integral dari tim super FC Hollywood yang meraih trigelar bersejarah pada 2012/13.
Peremajaan
Korelasinya adalah Muenchen tampak selalu menjadi rumah yang nyaman bagi pemainpemain asal Prancis. Pesepakbola asal Negeri Mode pertama yang merapat ke Muenchen, Jean- Pierre Papin, memang tak terlalu sukses.
Tapi, ia dikenang karena mencetak gol salto indah kontra Bayer Uerdingen pada 1995/96. Papin juga menjadi bagian tim yang meraih titel Piala UEFA pada musim yang sama.
Valerien Ismael, yang membela Muenchen pada rentang 2005- 2007, juga tak terlalu cemerlang lantaran sering diganggu cedera. Kendati demikian, pria asal Strasbourg itu berkontribusi terhadap sepasang titel Bundesliga.
Generasi terbaru kontingen Prancis lantas muncul dalam rupa Kingsley Coman serta Corentin Tolisso. Nama terakhir sedang disorot karena menjadi pembelian termahal sepanjang sejarah Muenchen,
Tolisso (22 tahun) didatangkan dari Lyon dengan biaya 41,5 juta euro. Ia adalah bukti lanjutan terkait niat FC Hollywood meremajakan skuat.
Sebelum Tolisso, Muenchen sudah mengamankan talenta hijau semodel Serge Gnabry (21) dan Niklas Sule (21). Pada musim lalu, rata-rata usia skuat FC Hollywood adalah 27,9 tahun alias yang tertua di Bundesliga.
Suporter Muenchen pantas optimistis karena rekor transfer termahal tim sebelum Tolisso, yakni Javi Martinez (40 juta euro), bisa mendatangkan impak instan. Pria asal Spanyol itu langsung mengantar tim meraih treble di musim perdana, tepatnya pada 2012/13.
Fakta itu plus rekam jejak bagus kontingen Prancis seharusnya mampu memberikan motivasi dan kepercayaan diri ekstra untuk Tolisso. Eks pilar Lyon tersebut juga dituntut cepat beradaptasi.
"Sangat penting untuk belajar bahasa. Menyenangkan saat mendengar Ribery berbicara bahasa Jerman dengan sangat bagus," kata Papin di Sport.de.
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | Tabloid BOLA No.2.778 |
Komentar