Pelatih tunggal putra India, Mulyo Handoyo, mengatakan bahwa keberhasilan tunggal putra Kidambi Srikanth menjuarai BCA Indonesia Open Superseries Premier 2017 memiliki arti penting bagi pebulu tangkis Negeri Benua.
Srikanth meraih gelar juara Indonesia Open setelah menumbangkan pemain non-unggulan asal Jepang, Kazumasa Sakai, 21-11, 21-19, pada partai final di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Minggu (18/6/2017).
"Kemenangan Srikanth akan memberi dampak positif bagi pemain India untuk bisa menjuarai turnamen level superseries, kejuaraan dunia, bahkan Olimpiade," kata Mulyo di JCC beberapa waktu lalu.
Menurut Mulyo, kemenangan Srikanth didapat lewat proses yang tidak mudah. Dalam perjalanan menuju final, pemain berusia 24 tahun tersebut menyingkirkan sejumlah pemain unggulan yakni Jan O Jorgensen (Denmark) dan Son Wan-ho (Korea).
"Sebelum Indonesia Open, kami harus berlatih keras. Setelah melihat hasil undian, Srikanth harus berhadapan dengan sejumlah lawan tangguh. Tetapi, kami mulai satu demi satu dan keyakinan bisa melaluinya karena saya lihat belum ada tunggal putra dunia yang menonjol saat ini," tutur Mulyo.
Mulyo pun optimistis dengan perkembangan pemain tunggal putra India dalam beberapa tahun ke depan.
Sebelumnya, pemain tunggal putra India yang memiliki prestasi level dunia adalah Prakash Padukone. Padukone merupakan pemegang gelar juara Denmark Terbuka, Swiss Terbuka dan All England di era 1970-1980-an.
India saat ini memiliki enam pemain tunggal putra yang masuk jajaran 50 besar dunia yakni Srikanth, Kashyap Parupalli, Sai Praneeth Bhamidipati, Prannoy Huseena Sunil, dan Sameer Verma.
Baca juga:
"Setiap pemain pasti mengalami kenaikan dan penurunan. Prestasi Srikanth akan memicu persaingan di antara mereka. Sekarang, mereka sudah selevel dengan pemain top dunia. Tinggal bagaimana kemauan setiap atlet untuk meningkatkan kekuatan mental dan kemampuan fisik," ujar Mulyo.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | - |
Komentar