Arema FC U-19 tak menyangka bakal mendapatkan suguhan permainan keras dari seniornya saat melakukan pertandingan persahabatan di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang pada (19/6/2017). Namun, menurut mereka hal itu wajar sebagai bentuk pembelajaran.
“Di awal permainan kami memang kaget, tapi menurut saya wajar. Hal itu sebagai bentuk pembelajaran kepada kami bagaimana cara memahami karakter bermain Arema,” ujar gelandang Arema FC U-19 Achmad Syaiful Rizal.
Dalam laga itu pemain-pemain senior Arema FC diperkuat oleh pemain yang tidak mendapatkan menit bermain dalam laga sebelumnya saat melawan Bali United. Mereka di antaranya adalah Sunarto, Arif Suyono, Dio Permana, Hendro Siswanto, hingga Dedik Setiawan.
“Sebagai pemain, memang kami harus siap dalam kondisi apa pun, termasuk bagaimana cara mengantisipasi permainan keras lawan,” tuturnya.
Baca Juga:
- JUARA Klasik 20 Juni 1976; Panggung Sang Pionir Eksekusi Penalti Paling Elegan
- Rosyita/Ketut Jadi Duet Baru pada SEA Games 2017
- AC Milan Ungkap Satu dari Dua Nama Kandidat Pengganti Donnarumma
Permainan keras terjadi sejak menit-menit awal babak pertama, bahkan Arif Suyono tercatat tiga kali memberikan pressure berupa pelanggaran lumayan keras terhadap anak-anak muda Arema yang akan berlaga di kompetisi Liga 1 U-19 tersebut.
Dalam laga itu Arema FC U-19 harus kalah dari seniornya dengan skor 0-4. Gol dicetak oleh Arif Suyono, Dio Permana, Nasir dan Dedik Setiawan. Pelatih Arema FC, Aji Santoso menuturkan bahwa pertandingan uji coba tersebut hanya untuk menjaga kondisi pemainnya.
“Kami hanya jaga kondisi saja pada pemain yang menit bermainnya kurang, apalagi sebentar lagi libur hari raya,” ujar Aji.
Sementara itu pelatih Arema FC U-19, Noordin Bastian mengaku timnya banyak mendapatkan pelajaran berharga dari pertandingan tersebut.
“Ada banyak kelemahan yang harus dibenahi. Tetapi, di babak kedua anak-anak cukup berkembang dan mampu mengimbangi permainan,” tuturnya.
Kalah postur dengan seniornya diatasi oleh pemain-pemain Arema FC U-19 dengan memainkan bola-bola datar, di babak kedua strategi itu cukup efektif dan dibuktikan mereka banyak mendapatkan peluang dan hanya kemasukan satu gol.
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | - |
Komentar