Indra Sjafri tidak ingin publik Indonesia memiliki ekspektasi yang terlalu tinggi pada timnas Indonesia U-19. Pelatih Indonesia U-19 itu tidak ingin anak-asuhnya terbebani dan justru membuat mereka sulit menemukan performa terbaiknya.
Harus diakui ekspektasi publik pada timnas U-19 memang cukup tinggi.
Kesuksesan Indra membawa timnas U-19 menjadi juara di Piala AFF U-19 2013 menjadi acuan.
Indra pun diharapkan mampu mengulangi prestasi yang sama di Piala AFF U-19 tahun ini.
“Tim ini adalah anak-anak muda yang masih belajar sepak bola. Jangan sampai mereka dituntut macam-macam, sampai harkat dan martabat bangsa di taruh pada pundak mereka. Rasanya tidak adil, karena mereka hanyalah anak-anak muda,” kata Indra.
Baca Juga:
- Ancaman Pembunuhan kepada Gianluigi Donnarumma
- Soal Scudetto Juventus, Moratti Balas Sindiran Capello
- Pelatih Portugal Kecewa dengan Teknologi VAR
Indra punya alasan karena ia tidak ingin publik menghakimi Egi Maulana Vikri dan kawan-kawan saat mendapatkan hasil buruk di laga uji coba.
Menurut eks pelatih Bali United itu, hasil uji coba tidak bisa dijadikan tolak ukur kekuatan timnas U-19 yang sesungguhnya.
“Target kami tidak mengejar gol atau kemenangan di laga uji coba. Target kami adalah juara Piala AFF 2017. Jadi, kalau ada hasil imbang, kalah, atau menang di uji coba itu hanya bahan evaluasi untuk tim pelatih,” katanya.
Indra juga menambahkan bahwa timnas U-19 tidak ingin memasang target yang terlalu tinggi.
Ia tidak berani sesumbar akan membawa timnas U-19 tampil di pentas Piala Dunia U-20 atau kompetisi lain seperti Piala Asia U-19.
“Kami memiliki target bertahap. Saya tidak mau muluk-muluk dan nanti kalau gagal dipecat lagi. Kita harus tahu diri siapa kita. Bila memasang target tinggi lalu gagal, suporter akan marah dan meminta pelatih diganti. Hal itu kan tidak etis,” ucap Indra.
“Kami akan bekerja keras dan Tuhan maha adil untuk menjawabnya,” tutur sang pelatih.
Editor | : | Weshley Hutagalung |
Sumber | : | - |
Komentar