Pasangan ganda campuran nomor satu dunia asal China, Zheng Siwei/Chen Qingchen, mengaku bermain jelek saat menghadapi Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir pada babak final turnamen BCA Indonesia Open Superseries Premier 2017.
Hal tersebut tidak lepas dari tekanan yang mereka rasakan ketika bertanding, termasuk saat penonton bersorak untuk memberi dukungan kepada Tontowi/Liliyana.
"Kehadiran penonton yang mendukung Tontowi/Liliyana sedikit banyak tentu ada pengaruhnya," ujar Zheng pada konferensi pers seusai pertandingan di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Minggu (18/6/2017).
"Ketika penonton bersorak untuk Tontowi/Liliyana, kami merasakan lantai seperti bergetar," kata Zheng lagi.
Baca Juga:
- Selamatkan Muka Inggris dengan Tepis Penalti, Pickford Tuai Pujian
- Victor Lindelof Siap Jadi Eksekutor Tendangan Bebas Man United
- Radja Nainggolan Sebut Pemain Tak Terduga sebagai Lawan Terberat
Zheng/Chen menuntaskan perjalanan pada Indonesia Open 2017 dengan menjadi runner-up. Mereka kalah dengan skor 20-22, 15-21 dalam tempo 45 menit.
Dibanding tahun lalu, hasil tersebut jauh lebih baik. Pada Indonesia Open 2016, laju Zheng/Chen cuma sampai babak kesatu.
"Kami bermain tidak bagus, sedangkan strategi yang diterapkan lawan lebih bagus. Saat memasuki poin-poin kritis, kami gagal mengatasi tekanan," ujar Zheng.
"Sebetulnya stamina kami, terutama saya, masih oke. Kami kalah karena kehilangan banyak poin, terutama pada perebutan poin-poin kritis," kata Chen menambahkan.
Khusus Chen, pencapaian pada Indonesia Open tahun ini terbilang impresif. Chen, yang juga turun pada nomor ganda putri bersama Jia Yifan, berhasil meraih gelar juara setelah mengalahkan Chang Ye-na/Lee So-hee (Korea Selatan).
Padahal, partisipasi kali ini adalah debut bagi Chen/Jia pada Indonesia Open. Tahun lalu, Chen/Jia masih belum bertanding pada Indonesia Open.
Editor | : | Pipit Puspita Rini |
Sumber | : | - |
Komentar