Ada pemandangan ganjil seusai Barcelona mengalahkan Alaves di fi nal Copa del Rey 2016/17 di Vicente Calderon pada akhir bulan lalu. Gelandang dan kapten tim, Andres Iniesta, mengacuhkan Presiden Josep Maria Bartomeu.
Penulis: Theresia Simanjuntak
Momen tersebut terjadi dalam prosesi penyerahan trofi. Andres Iniesta tampak terpaksa bersalaman dengan Josep Maria Bartomeu. Gelandang berusia 33 tahun itu membuang muka saat Bartomeu tengah memegang tangannya dan berbicara padanya.
Gestur tersebut segera memicu spekulasi. Iniesta ditengarai gerah lantaran tak kunjung mendapatkan perpanjangan kontrak dari manajemen Barca. Kontrak Iniesta saat ini bakal usai pada pertengahan 2018.
Sementara itu, sang pemain ingin bertahan, para petinggi klub sepertinya punya rencana lain, yaitu mencari suksesor si gelandang veteran itu. Sejumlah nama telah dikaitkan dengan Barcelona.
"Orang-orang yang bertanggung jawab pada Barcelona tidak tahu cara memperlakukan pemain."
Pemain Juventus, Dani Alves
Marco Verratti salah satunya. Pemain Paris Saint- Germain itu dianggap sebagai penerus sempurna dari Iniesta lantaran memiliki kesamaan profi l dan gaya bermain. Mustahil Iniesta tidak mendengar rumor perekrutan Verratti.
Jadi, dapat diduga, relasinya dengan Bartomeu dan jajaran petinggi Barca lainnya kian buruk. Menurut isu yang berkembang di Spanyol, Bartomeu sempat berencana melepas Iniesta di musim panas 2017.
Lebih baik bagi klub menguangkan pemain bernomor punggung 8 itu ketimbang melepasnya secara gratis pada 2018. Akan tetapi, wacana Bartomeu urung terjadi gara-gara satu fi gur: Ernesto Valverde.
Menurut Cadena SER, pelatih anyar Barca itu enggan kehilangan sang jenderal lapangan tengah Barca. Valverde sepertinya kagum pada Iniesta. Ketika diminta menyebut pemain bintang di klub tersebut saat perkenalannya sebagai arsitek baru Barca, pelatih berusia 53 tahun itu hanya menyebut nama Lionel Messi dan Iniesta.
"Saya dapat bergantung pada pemain hebat seperti Messi, Iniesta, dan lain-lain. Saya menilai Iniesta pemain yang sangat penting buat Barcelona," ucap Valverde.
Rumor lebih lanjut dari Marca, Iniesta diberi waktu hingga Februari 2018 untuk menentukan masa depannya di Barcelona. Sejauh ini, Valverde memperlihatkan dengan jelas visi dan rencananya buat Barca.
Cuma, programnya bertentangan dengan Bartomeu. Tak cuma soal Iniesta, rancangan transfer juga bersinggungan. Valverde ingin semua perekrutan pemain baru Barca kelar medio Juli alias sebelum para pemain kembali dari masa liburan kompetisi.
Baca Juga:
Dengan kata lain, Valverde berharap manajemen Barca telah bergerak cepat di bursa transfer mulai saat ini. Dengan begitu, ia bisa cepat memulai program untuk musim baru.
Problemnya, Bartomeu baru mau mulai bergerak merekrut pemain per Juli. Artinya, proses perekrutan bisa molor dari tenggat medio Juli yang diinginkan oleh Valverde. Belum resmi memulai petualangan di Camp Nou, Valverde telah mendapat riak kecil terkait hubungannya dengan manajemen Barca, dalam hal ini Bartomeu.
Bukan kejutan bila kelak riak tersebut berubah menjadi ombak besar lantaran sang pelatih dan para dewan di Barcelona konsisten berbeda pendapat.
Rekam Jejak
Bartomeu bukan sosok favorit di mata suporter Barcelona. Rekam jejak pria berumur 54 tahun itu dalam menangani legenda klub terbilang jelek. Ketika masih menjadi Wakil Presiden, Bartomeu berperan dalam hengkangnya Eric Abidal, yang mengidap kanker hati pada 2013.
Kala itu, Abidal mengatakan ia tak mendapatkan tawaran ekstensi kontrak.
"Saya memaklumi keputusan manajemen," ucap pemain asal Prancis itu.
Lalu, ada Dani Alves yang bernasib serupa dengan Abidal. Bedanya, bek kanan Juventus itu vokal menyuarakan kekecewaannya pada para dewan Barcelona.
"Orang-orang yang bertanggung jawab pada Barcelona tidak tahu cara memperlakukan pemain. Mereka sangat bersalah dan tidak bersyukur. Mereka tidak menghormati saya," ujar Alves, yang meninggalkan Barca demi Juve pada musim panas 2016.
Menarik untuk melihat apakah para petinggi Barcelona juga akan melakukan hal serupa pada Iniesta, pemain yang mengabdikan seluruh kariernya sejak remaja untuk Sang Raksasa Catalan.
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar