AS Roma sudah punya pelatih baru. Eusebio Di Francesco terpilih jadi suksesor Luciano Spalletti. Sosok berusia 47 tahun tersebut pun sudah punya sejumlah rencana dan ambisi bersama I Giallorossi.
Eusebio Di Francesco bukan orang baru untuk AS Roma. Dia bagian skuat AS Roma ketika meraih scudetto Serie A pada 2001.
Sempat malang-melintang di sejumlah klub, Di Francesco pensiun pada 2005 dan menjajal profesi pelatih sejak 2008. Karier kepelatihannya bertahan hingga hari ini.
Di Francesco pun menyambut gembira “kepulangan” dirinya ke AS Roma. Mantan pelatih Sassuolo itu tidak gentar meski AS Roma punya turn-over tinggi dalam urusan perekrutan juru taktik.
Dalam tujuh tahun terakhir saja, klub rival Lazio tersebut sudah berganti pelatih sebanyak delapan kali.
“Meraih kemenangan adalah prioritas. Hal pertama yang akan saya lakukan adalah menciptakan kebersamaan dan bekerja untuk meraih tujuan itu. Mungkin tidak akan mudah, tetapi itu bagian dari pekerjaan. Saya tidak khawatir,” tutur Di Francesco.
Satu hal yang pasti, Di Francesco sudah tahu formasi yang akan dia gunakan musim depan, yang tidak lain adalah formasi favoritnya, 4-3-3.
Baca Juga:
- Liverpool Hentikan Perburuan Van Dijk dan Meminta Maaf
- 10 Pemain yang Bangkit Setelah Dibuang Jose Mourinho
- Edin Dzeko Berharap Kembali ke Klub Lamanya
Di Francesco sudah menggunakan skema tersebut sejak menangani Sassuolo.
“Kami akan memulai dengan formasi 4-3-3. Itu formasi terbaik untuk menunjukkan gaya bermain yang saya bayangkan untuk sebuah tim. Saya tidak akan mengubahnya di AS Roma,” kata Di Francesco.
Dia menegaskan kalau perubahan hanya akan terjadi bila diperlukan, serta melihat kemampuan lawan.
“Kami akan selalu menekan lawan. Perubahan mungkin akan ada, tergantung dari lawan dan ritme pertandingan di lapangan,” lanjutnya.
Rencana transfer
Pada akhirnya, dibukanya bursa transfer musim panas dan kedatangan Di Francesco sebagai bos baru bermuara ke satu hal: jual-beli pemain.
Satu nama yang disebut-sebut akan jadi tambahan baru skuat AS Roma adalah Domenico Berardi. Pemain berusia 22 tahun ini adalah anak buah Di Francesco di Sassuolo.
Banyak yang berspekulasi bahwa Berardi akan ikut sang bos ke Roma.
Di Francesco belum berani mengiyakan. Dia masih menunggu keputusan direktur olahraga AS Roma, Monchi.
“Soal itu, Monchi yang bisa menjawab. Yang bisa saya katakan adalah Di Francesco sangat berbakat. Namun, saya tidak bisa mengatakan bahwa AS Roma mengincarnya,” kata Di Francesco.
Dia juga mengirim isyarat tentang kemungkinan perubahan skuat. Tanpa ragu, Di Francesco menyebut nama seperti Bruno Peres yang berada dalam posisi rentan.
“Dia mungkin akan mendapat sedikit kesulitan. Peres bagus di skema lima bek, tetapi kalau Roma menggunakan skema empat bek, dia harus menunjukkan perbaikan jika ingin jadi pemain inti,” ucap Di Francesco.
Sebaliknya, dia memastikan kalau bek asal Jerman, Antonio Ruediger, tidak akan ke mana-mana, meski Chelsea dan Inter Milan mengincarnya.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Berbagai sumber |
Komentar