Pada Grand Prix Kanada hari Minggu (11/6), kembali terjadi tabrakan yang menimpa dua pebalap beda generasi dan beda tim, Sebastian Vettel dan Max Verstappen. Ini bukan kali pertama. Keduanya punya kisah dan sepertinya masih akan terus terjadi di masa datang.
Penulis: Arief Kurniawan
Menariknya, di Sirkuit Montreal terjadi dua peristiwa. Yang pertama tak tersorot kamera secara luas dan kedua seluruh dunia menyaksikannya.
Drama pertama, bukan sebuah kecelakaan, adalah ketika mobil kuno yang mestinya dikendarai Verstappen untuk parade pebalap sebelum lomba mogok. Verstappen pun terpaksa menumpang mobil Vettel.
Sekitar 1,5 jam kemudian, saat start lomba, Verstappen melakukannya dengan sangat baik. Start dari posisi lima, dia melewati Kimi Raikkonen, Valtteri Bottas, dan Vettel untuk kemudian berada di posisi dua di belakang Lewis Hamilton.
Nah, ketika menyusul Vettel itulah terjadi senggolan. Ban Verstappen menghantam sayap depan mobil Vettel. Sayap itu rusak dan mesti diganti saat pit stop. Tentu saja Vettel dirugikan karenanya.
Namun, menariknya, Vettel tidak menyalahkan Verstappen. Dia malah mengatakan pebalap Belanda itu beruntung karena ban mobilnya tidak pecah. “Biasanya kalau kena serpihan sayap ban mobil pasti pecah. Dia benar-benar beruntung,” kata Vettel.
Verstappen sendiri kemudian memang harus berhenti dari lomba, tapi karena kerusakan mesin, bukan ban pecah. “Insiden dengan Vettel itu memang tak bisa dihindari, tetapi setelahnya saya masih punya kecepatan bagus. Saya hanya kecewa karena kami mengalami kerusakan mesin lagi, padahal potensi podium ada,” kata pebalap Red Bull berusia 19 tahun itu.
Tiga Kisah Sebelumnya
Tahun lalu, Vettel dan Verstappen juga punya drama di GP Belgia. Vettel dan Raikkonen melakukan start bagus dan menyusul Verstappen. Namun, di tikungan pertama yang sempit, La Source, Verstappen yang tak punya ruang memaksakan diri.
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | Tabloid BOLA No.2.777 |
Komentar