Paris Saint-Germain (PSG) adalah pembeli. Status tersebut ingin terus dipertahankan Les Parisiens menjelang bergulirnya musim 2017/18.
Penulis: Sem Bagaskara
Berbekal suntikan dana dari Qatar Sports Investments (QSI), sejak 2011 PSG senantiasa aktif di bursa transfer pemain. Terbukti transaksi pembelian Les Parisiens selalu lebih besar ketimbang penjualan.
Gaji besar plus proyek penuh ambisi adalah alasan yang membuat pilar kunci PSG betah. Sejak saham mayoritas klub asal Paris itu dikuasai QSI, nyaris tak pernah ada penjualan bombastis.
Barangkali hanya kepindahan David Luiz dengan nilai transfer 35 juta euro ke Chelsea pada musim panas silam yang bisa dikategorikan sebagai transaksi berlevel mewah.
Itu adalah rekor penjualan termahal di sepanjang sejarah Les Parisiens. Manajemen PSG kini tengah berupaya sekuat tenaga agar rekor Luiz tak pecah.
Baca Juga:
- Antonio Ruediger Sebut Rumor ke Inter Milan Aneh
- Morata Hampir Gabung Man United, Meulensteen Khawatirkan Rashford
- Gianluigi Donnarumma Harus Jelaskan Keputusan Tolak Kontrak Baru di Milan
Maklum, proposal "raksasa" yang kabarnya bernilai 100 juta euro datang dari Barcelona untuk sang metronom permainan Les Parisiens, Marco Verratti.
PSG berencana memperpanjang kontrak dan menaikkan gaji Verratti agar sang gelandang mau bertahan. Padahal, kontrak pemain beralias Le Petit Hibou (Si Burung Hantu Kecil) itu sebenarnya baru kelar pada 2021.
Apabila masa depan Verrrati masih penuh tanda tanya, lain halnya dengan Thiago Motta dan Marquinhos, yang sudah menyatakan janji setia.
Kontrak Motta habis pada Juni 2017. Tapi, agen Motta, Alessandro Canovi, berujar bahwa petualangan kliennya di Paris akan berlanjut.
Marquinhos, yang sempat dilirik Manchester United, bahkan juga menjamin bahwa Verratti tak akan pergi.
"Saya bahagia di PSG. Klub punya proyek ambisius. PSG bukan penjual dan saya bersama Marco Verratti merupakan inti dari proyek klub," kata Marquinhos seperti dilansir L'Equipe.
Sejarah mengatakan bahwa PSG memang bukanlah klub penjual. Tapi, mereka tetap butuh melego pemain pada musim panas tahun ini.
Sosok yang ingin disingkirkan PSG tentu bukan Verratti, melainkan Hatem Ben Arfa, yang jarang mendapatkan jatah bermain pada musim 2016/17.
Tak mudah menjual Ben Arfa lantaran sang pemain masih terikat kontrak sampai 2018 dan sudah berumur 30 tahun. PSG bisa saja memutus kontrak eks pilar Nice tersebut.
Tapi, jika hal itu terjadi, Ben Arfa meminta uang kompensasi yang tak sedikit, yakni sebesar 6 juta euro.
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | Tabloid BOLA No.2.777 |
Komentar