"Saya sangat senang bisa kembali ke Indonesia. Negara ini memiliki tempat spesial di hati saya. Saya berlatih di sini, sudah tentu Indonesia rumah kedua saya," ujar Marin yang kini menduduki ranking kedua dunia.
Gugur lebih awal
Akan tetapi, pemain Eropa kedua yang pernah mendapatkan mdali emas Olimpiade ini harus gugur pada babak pertama Indonesia Open 2017.
Baca Juga:
- Claudio Ranieri Resmi Latih FC Nantes
- Cerita Kiper Perseru tentang Surga Kecil di Papua
- Tumbangkan Unggulan, Della/Rosyita Melaju ke Perempat Final
Marin, yang merupakan unggulan pertama turnamen, dipaksa angkat koper lebih cepat setelah ditaklukkan pemain asal China, Chen Xiaoxin, 12-21, 21-10, 20-22, Selasa (13/6/2017). Laga ini merupakan pertemuan pertama mereka.
"Bukan hari yang bagus untuk saya. Pertandingan melawan Chen berbeda karena ia memberikan bola datar sehingga saya tak bisa mengontrol permainan. Untuk turnamen berikutnya, saya tetap optimistis dan ingin meraih kemenangan"” tutur penyuka tarian flamenco tersebut.
Kekalahan ini menambah lama puasa gelar Marin di turnamen level superseries dan superseries premier. Terakhir kali dia menjadi juara superseries pada Hong Kong Terbuka, November 2015 dan pada level superseries premier pada Malaysia Terbuka, April 2015.
Tahun ini, dia tiga kali masuk final superseries dan superseries premier, namun gagal jadi juara. Satu-satunya gelar yang dia dapat tahun ini menjadi juara Eropa pada April.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar