Pelatih Persib, Djadjang Nurdjaman, tengah duduk di kursi panas. Isu mundurnya Djanur, sapaan akrabnya, seakan dibantah pada pekan ke-10.
Penulis: Budi Kresnadi/Ferry Tri Adi
Arsitek tim berumur 52 tahun itu tetap mendampingi tim meraih tiga angka kontra Persiba di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Minggu (11/6/2017).
Namun, hasil positif pada pekan ke-10 tak berarti singgasana Djanur berhenti digoyang. Suporter fanatik Maung Bandung menganggap kemenangan atas Persiba tidak bisa dijadikan ajang pembuktian.
Pasalnya, klub berjuluk Beruang Madu itu menghuni dasar klasemen. Ujian sesungguhnya bagi Djanur hadir pada pekan ke-11. Persib akan melawat ke Banjarmasin menghadapi Barito Putera.
Baca Juga:
- Claudio Ranieri Resmi Latih FC Nantes
- Cerita Kiper Perseru tentang Surga Kecil di Papua
- Tumbangkan Unggulan, Della/Rosyita Melaju ke Perempat Final
Meski tuan rumah kini menempati peringkat ke-15, Laskar Antasari bukan tim sembarangan. Anak asuh Jacksen F Tiago selalu mencetak gol dalam lima pekan terakhir. Hal tersebut tentu bisa mengancam target Persib mendulang tiga poin.
Djanur bisa saja bertahan setelah melewati ujian melawan Barito asalkan mampu memanfaatkan beberapa cela dari tuan rumah. Laskar Antasari harus kehilangan Rizki Pora yang terkena akumulasi.
Maung Bandung makin di atas angin mengingat skuat kembali lengkap dengan kehadiran Ahmad Jufriyanto, Gian Zola, dan Febri Hariyadi.
"Kami harus meraih tambahan poin untuk memperbaiki posisi di klasemen. Meski baru pulang dari timnas, kemungkinan besar Zola dan Febri langsung dipasang untuk mengisi kuota pemain U-22," ujar Djadjang Nurdjaman.
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar