Apa kabar Parma? Klub elite Italia pada era 1990-an ini sedang berjuang untuk terus memulihkan statusnya di piramida kompetisi Negeri Piza. Mereka selangkah lagi meraih tiket promosi ke Serie B atau liga lapis kedua di Italia.
Setelah divonis mengalami kebangkrutan pada Maret 2015, Parma berupaya bangkit secara kilat. Musim 2014-2015 adalah periode terakhir mereka berpartisipasi di Serie A.
Klub beralias I Gialloblu (Kuning-Biru) bertransformasi identitas menjadi Parma Calcio 1913 dan terjerumus ke Serie D atau kompetisi lapis keempat di musim 2015-2016.
Hanya semusim berkubang di liga nonprofesional itu, Parma naik setingkat ke Lega Pro (Divisi III).
Klub pemegang dua titel Piala UEFA itu memuncaki klasemen Serie D dengan rekor fantastis tak terkalahkan dalam 38 partai!
Parma pun sedang dalam jalur tepat merayakan promosi back-to-back atau naik level dua musim beruntun.
Pada 2016-2017, mereka menempati peringkat kedua di klasemen akhir Lega Pro Grup B dan lolos ke fase play-off promosi menuju Serie B.
Detik-detik eksekusi Lucarelli yang berhasil membawa Parma ke Final Playoff #RoadToSerieB #ParmaPordenone #LegaProPlayoffs pic.twitter.com/Bnar4nSzMn
— Parma Indonesia (@PARMAgiani) June 14, 2017
Pada fase kedua play-off, tim asuhan Roberto D'Aversa menyingkirkan Piacenza dengan agregat 2-0. Di tahap Final Eight atau perempat final, Alessandro Lucarelli cs mendepak Lucchese (agregat 4-2).
Teranyar, Gialloblu melaju ke final setelah menang adu penalti 5-4 atas Pordenone, Selasa (13/6/2017).
Dalam partai semifinal bersistem satu pertemuan itu, kedua tim bermain imbang 1-1 hingga duel diteruskan ke babak adu penalti.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | - |
Komentar