Legenda sepak bola asal Brasil, Ronaldinho, adalah sosok yang tepat untuk membahas Piala Konfederasi. Mantan pemain Barcelona itu tiga kali mengikuti turnamen tersebut bersama tim nasional Brasil (1999, 2003, 2005) dan menjuarainya pada 2005.
Penulis: Theresia Simanjuntak
Rusia selaku tuan rumah Piala Konfederasi 2017 pun memilih Ronaldinho sebagai salah satu tamu kehormatan sehingga pria berusia 37 tahun itu ikut mempromosikan ajang tersebut.
Pada pertengahan Mei, Ronaldinho berada di beberapa tempat di Rusia untuk mengikuti rangkaian kegiatan praturnamen, seperti jumpa fan dan promosi tiket laga di Kota Kazan.
Berikut petikan wawancara dengan juara Piala Dunia 2002 itu seperti dilansir laman resmi FIFA.
Apa arti Piala Konfederasi buat Anda?
Berpartisipasi di turnamen ini berarti banyak hal yang luar biasa. Saya berkesempatan menjuarainya pada 2005. Saya mengundang para suporter untuk mengikuti perjalanan Piala Konfederasi 2017.
Pendapat Anda mengenai opini bahwa Piala Konfederasi tidak sepenting Piala Dunia atau Euro?
Saya tidak setuju. Saya percaya bahwa Piala Konfederasi 2017 juga sangat penting.
Para pemain paham bahwa bila mereka unjuk kemampuan sepanjang turnamen ini, mereka akan punya kesempatan baik mentas di Piala Dunia 2018. Maka, sudah jelas Piala Konfederasi tak hanya bergengsi, tapi juga penting.
Banyak partisipan Piala Konfederasi 2017 menyiapkan skuat dengan banyak pemain muda, seperti Jerman.
Turnamen ini memang kesempatan bagus buat para pemain muda untuk membuktikan diri mereka secara baik.
Saya mengingat Piala Konfederasi pertama saya pada 1999. Karena menunjukkan kemampuan terbaik, saya menjadi dikenal banyak orang.
Baca juga:
Rusia untuk pertama kalinya berpartisipasi di Piala Konfederasi. Bagaimana Anda melihat peluang mereka untuk menjadi juara?
Saya percaya timnas Rusia punya keuntungan besar sebab mereka bermain di rumah sendiri. Dukungan dari para suporter jelas sangat krusial. Mereka motivator yang bagus buat tim.
Sudah pasti, semua tim termotivasi untuk menunjukkan performa yang baik di Piala Konfederasi demi Piala Dunia.
Bek Mario Fernandes memilih Rusia ketimbang Brasil. Dia masuk skuat Rusia untuk Piala Konfederasi.
Saya mengenal Mario. Dia pemain yang hebat. Dia membuat keputusan untuk membela negara lain. Maka, saya mendoakan yang terbaik baginya, bahwa segalanya dapat berjalan baik untuknya.
Apa memori terindah Anda soal Piala Konfederasi?
Saya punya kenangan yang kuat tentang Piala Konfederasi 2005 di Jerman sebab kami tak sekadar menang, tapi juga menghancurkan Argentina di final dengan skor 4-1.
Menjadi juara ketika saya sebagai kapten, rasa bahagia ketika mengangkat trofi Piala Konfederasi 2005 sungguh sulit untuk diungkapkan. Pesta saat itu menandai sebuah era di sejarah sepak bola Brasil.
Siapa yang Anda dukung di Piala Konfederasi 2017?
Saya tidak mendukung tim mana pun karena Brasil tidak berpartisipasi. Saya menempatkan diri di Piala Konfederasi 2017 sebagai penonton yang akan menyaksikan partai-partai hebat dan kemunculan talentatalenta bagus.
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar