Apa yang kurang dari pencapaian Cristiano Ronaldo? Piala Konfederasi adalah salah satu yang belum hadir di daftar prestasinya. Pertanyaan buat Ronaldo di Rusia 2017 nanti adalah tentang motivasi. Portugal layak lega. Ronaldo masih menggenggam banyak ambisi.
Penulis: Christian Gunawan
Cristiano Ronaldo telah menuntaskan banyak hal. Di level klub, ia meraih banyak gelar. Bersama timnas Portugal, ia menorehkan pencapaian yang bahkan legenda seperti Eusebio atau Luis Figo tak bisa melakukannya.
Pada musim panas lalu, Portugal meraih gelar besar pertama sepanjang sejarah mereka, Piala Eropa 2016.
Jika CR7 menginginkan gelar lagi bersama Portugal, Piala Konfederasi menjadi pilihan yang masuk akal. Pertimbangannya bisa beragam.
Persaingan di Rusia 2017 menjadi lebih ringan bagi kubu yang ingin menambahkan Piala Konfederasi ke dalam daftar prestasi.
Jerman tampak bukan salah satu dari peminat. Juara bertahan Piala Dunia itu diperkuat cukup banyak wajah kurang berpengalaman.
Pemain paling berpengalaman yang dibawa Joachim Loew adalah Julian Draxler dengan 30 penampilan di timnas, diikuti Jonas Hector (29 penampilan).
Sisanya belum mencapai angka 20 penampilan, dengan yang terdekat adalah Skhodran Mustafi (16), Joshua Kimmich (15), Sebastian Rudy (15), Antonio Rudiger (13), dan tiga pemain dengan 10 cap.
Pesaing terberat berikutnya adalah Cile. Juara Copa America 2015 itu praktis mengandalkan Alexis Sanchez dan Arturo Vidal.
Cile bisa tampil tanpa daya bila keduanya dimatikan. Portugal, dengan bukti kejadian di final Euro 2016, masih bisa tampil mengesankan tanpa bintang terbesarnya, Ronaldo.
Dus, Piala Konfederasi nanti menjadi sasaran yang masuk akal. Lebih masuk akal daripada turnamen setahun kemudian.
Baca Juga:
- Antara Francesco Totti dan Choirul Huda
- Menilik Tingkah Polah Didier Zokora Selama di Indonesia
- Jadwal Lengkap 30 Big Match Premier League 2017-2018
Tak keliru bila Ronaldo berpikir bahwa trofi Piala Dunia 2018 bakal sulit diraih Portugal. Jagoan-jagoan dari Amerika Selatan seperti Brasil dan Argentina menambah sukar persaingan mengangkat piala emas itu.
Dari Benua Biru, Jerman dengan kekuatan terbaiknya, Spanyol, Italia, atau Inggris tetap layak menjadi favorit di Rusia tahun depan.
Bagaimanapun, Ronaldo bukan tipe pemain yang berusaha mengekang hasrat untuk mencapai titik tertinggi.
Ia tak pernah melewatkan kesempatan mendulang banyak prestasi. Bicara ambisi, pemain asal Madeira ini senantiasa mencoba menjadi yang terbaik di dunia.
Bila ukuran terbaik di muka bumi itu adalah Ballon d’Or dari France Football atau The Best FIFA Men’s Player versi FIFA, maka ia akan berambisi menjadi peraih tersering.
Sehubungan dengan Piala Konfederasi, Ronaldo sepertinya tahu bahwa pencapaian di ajang ini, kendati sering disebut sebagai Piala Dunia Mini, tak menjadi bahan penilaian untuk pemilihan pemain terbaik dunia itu.
Penyerang kelahiran 5 Februari 1985 itu hadir di Rusia dengan latar kesuksesan di Real Madrid.
Ia menjadi figur penting keberhasilan raksasa Spanyol itu mencetak sejarah di Liga Champions, yakni klub pertama yang berhasil mempertahankan gelar juara selain menjauh sebagai yang tersukses dengan 12 gelar.
Gelar La Liga pertama dalam lima tahun menambah manis perjalanan CR7 dalam setahun terakhir. Momentum itu, perlu mengingat pula dengan keberhasilan mengangkat Euro 2016, tampak mengarahkan Ronaldo kepada kemungkinan juara di Rusia 2017.
Ia juga mencoba menegaskan ambisi juara, dengan sedikit takhayul, saat berhadapan dengan trofi Piala Konfederasi dalam sebuah acara yang digelar FIFA pekan lalu.
“Saya tak pernah menyentuh trofi sebelum turnamen. Tak pernah. Menyentuhnya sebelum kompetisi akan membawa nasib buruk. Saya ingin meraihnya. Bila bisa melakukannya, impian menjadi kenyataan. Namun, masih banyak yang harus dikerjakan,” ucapnya dikutip AFP.
Baca juga:
- Kalah Cerdik, Berry/Hardianto Gagal Tembus Babak Kedua
- Duo Denmark yang Selalu Terkesan dengan Suasana di Indonesia
Ronaldo lalu memunculkan keberuntungan sebagai faktor penting dalam turnamen. Namun, eks pemain Sporting CP dan Manchester United itu tak membiarkan wacana nasib mengaburkan niatnya.
“Saya berharap Portugal cukup beruntung untuk bisa meraih sebuah trofi untuk pertama kali lagi dalam sejarah. Pencapaian itu akan terasa indah,” kata ayah seorang putra ini lagi.
Misi pribadi mungkin berperan juga. Jangan abaikan potensi suntikan motivasi besar bagi CR7 yang justru bisa datang dari faktor nonteknis. Nike membuat sepatu khusus buat sang bintang di Piala Konfederasi.
Seturut jiwa promosi yang besar, jangan heran bila Ronaldo tampil bersemangat di Rusia. Lagipula, ia adalah atlet dengan penghasilan terbesar di dunia. Sebagian besar pendapatan itu berasal dari sponsor.
Jadi, harapkan Ronaldo yang termotivasi. Portugal bisa melihat kapten mereka itu akan mengangkat tim di Rusia 2017, persis seperti di Prancis tahun lalu.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar