Pemain tunggal putra India, Prannoy Haseena Sunil Kumar, mengaku terinsipirasi oleh permainan pebulu tangkis legendaris Indonesia, Taufik Hidayat.
Hal itu diungkapkan Prannoy setelah mengalahkan pemain nomor tiga dunia asal Malaysia, Lee Chong Wei, pada laga babak kedua BCA Indonesia Open Superseries Premier 2017 di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Kamis (15//6/2017).
Prannoy yang mencatatkan kemenangan 21-10, 21-18 atas Lee Chong Wei sering melakukan pukulan backhand ala Taufik.
"Taufik merupakan salah satu pemain yang saya kagumi. Saya mencoba untuk mempraktikkan teknik yang pernah dia lakukan dulu, yakni pukulan-pukulan backhand," ujar Prannoy pada sesi konferensi pers.
"Saya dulu sering melihat Taufik bermain. Bagi saya, dia adalah salah satu pebulu tangkis terhebat yang pernah ada," tutur pemain 24 tahun tersebut.
Tipikal permainan Prannoy yang mirip dengan Taufik tak terlepas dari peran Mulyo Handoyo sebagai pelatih.
Mulyo merupakan mantan pelatih Taufik yang berjasa mengantarkan sang pemain meraih dua medali emas SEA Games (1999 dan 2007), satu medali emas Asian Games (2006), dan medali emas Olimpiade Athena 2004.
"Saat pertandingan melawan Lee Chong Wei, saya hanya mencoba untuk bermain seagresif mungkin. Saya tak terpaku kepada hasil dan kini akan fokus untuk laga berikutnya," tutur Prannoy.
Selanjutnya, pada babak perempat final, Prannoy akan berhadapan dengan pemenang laga antara Chen Long (China) dan Jonatan Christie (Indonesia).
Editor | : | Pipit Puspita Rini |
Sumber | : | - |
Komentar