Perjalanan pebulu tangkis tunggal putri asal Thailand, Ratchanok Intanon, pada turnamen BCA Indonesia Open Superseries Premier 2017 sudah berakhir sejak laga babak pertama.
Intanon yang tahun ini menjadi unggulan kedelapan kalah dari Saina Nehwal (India) dengan skor 21-17, 18-21, 12-21, Selasa (14/6/2017).
Kekalahan tersebut mengulang hasil buruk yang diterima Intanon pada Indonesia Open tahun lalu. Pada 2016, pemain yang akrab disapa May ini dikalahkan Sun Yu (China).
"Saya kecewa dengan hasil ini karena sebetulnya target saya adalah mencapai babak perempat final. Jadi, kalah pada babak pertama adalah hal yang kurang menyenangkan," tutur Intanon seusai pertandingan kemarin.
Baca juga:
- Fitriani dan Persiapan Melawan Pemain Nomor Lima Dunia
- Pemain Non-Unggulan China Singkirkan Marin dari Indonesia Open
- Dinar Dyah Ayustine Pelajari Beberapa Hal dari Sung Ji-hyun
Kendati merasa kecewa karena gagal memenuhi target, Intanon menilai Nehwal layak menang. Menurut dia, Nehwal telah kembali ke performa terbaiknya.
"Saya rasa Saina berhak menang karena dia bermain bagus hari ini. Saina juga sangat termotivasi untuk kembali ke performa terbaik pascacedera," kata Intanon.
Selama tujuh kali beraksi pada Indonesia Open, Intanon sudah pernah merasakan manisnya tampil sebagai juara. Pemain berusia 22 tahun itu menjejak podium kampiun pada Indonesia Open 2015.
Kala itu, Intanon mencapai posisi puncak setelah mengalahkan Pai Yu Po (Taiwan), Busanan Ongbamrungpan (Thailand), Linda Wenifanetri (Indonesia), Wang Shixian (China), dan Yui Hashimoto.
Berikut rekam jejak Intanon selama turun pada Indonesia Open.
2011: Babak kedua, kalah dari Jiang Yanjiao (China)
2012: Babak kesatu, kalah dari Sung Ji-hyun (Korea Selatan)
2013: Babak kesatu, walkover dari Hera Desi (Indonesia)
2014: Final, kalah dari Li Xuerui (China)
2015: Juara, menang atas Yui Hashimoto (Jepang)
2016: Babak kesatu, kalah dari Sun Yu (China)
2017: Babak kesatu, kalah dari Saina Nehwal (India)
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | - |
Komentar