Kemenangan telak 7-0 Jerman atas San Marino pada kualifikasi Piala Dunia 2018 Grup C menyisakan cerita tidak enak untuk salah satu pemain belianya, Timo Werner. Werner (21) yang masuk sebagai pemain pengganti jadi sasaran cemoohan suporter sendiri.
Werner masuk menggantikan Lars Stindl pada pertandingan di Stadion Nuernberg, Jerman, Sabtu (10/6/2017), pada menit ke-55. Sepanjang pertandingan, Werner selalu disoraki dan dicemooh setiap menyentuh bola.
Perlakuan terhadap Werner tersebut bukan tanpa alasan. Publik Jerman seperti belum lupa kelakuan pemain RB Leipzig tersebut saat timnya bermain melawan Schalke 04 pada lanjutan Liga Jerman pekan ke-13, 3 Desember 2016 lalu.
Ketika itu, Werner melakukan diving yang membuat wasit memberikan penalti untuk timnya. Werner mengeksekusi penalti itu dan sukses membawa timnya menang 2-1.
Baca Juga:
- Liverpool Hentikan Perburuan Van Dijk dan Meminta Maaf
- 10 Pemain yang Bangkit Setelah Dibuang Jose Mourinho
- Edin Dzeko Berharap Kembali ke Klub Lamanya
Hasil tersebut cukup untuk membuat RB Leipzig kala itu bertahan di puncak klasemen Bundesliga sebelum digeser FC Bayern Muenchen sepekan kemudian.
Werner mengakui kesalahannya dan meminta maaf ke para pemain Schalke. Namun, diving dan penaltinya tak mendapat ampun dari penonton sepak bola di Jerman.
Sejak saat itu, dia kerap disoraki suporter lawan. Laga kontra San Marino seperti memvalidasi sentimen negatif terhadap pemain berposisi winger tersebut.
Toh, Werner tetap mendapat pembelaan dari pelatih tim nasional Jerman, Joachim Loew. Loew balik mengkritik sikap para suporter.
"Dia melakukan diving satu kali dan sudah mengakui kesalahannya. Werner masih sangat muda dan dia baru mulai berkarier di tim nasional. Permain yang mencetak 21 gol di Liga Jerman tidak layak dirundung," kata Loew.
Loew tidak sendirian. Dua kompatriot Werner, Emre Can dan Jonas Hector juga membelanya.
"Perlakuan terhadap Werner bukan yang kami cari saat bermain untuk tim nasional Jerman," kata Hector.
Kritik Can terhadap para suporter juga tidak kalah tajam. "Timo masih sangat muda dan kami semua di sini bermain untuk Jerman. Yang menyoraki Werner pastilah bukan fans sejati," ujar pemain FC Liverpool tersebut.
Werner pun tidak mengerti kenapa publik Jerman seperti sulit sekali memaafkan dirinya. Dia menduga, status sebagai pemain RB Leipzig turut andil membuat penonton sepak bola negaranya seperti sensi dengan dirinya.
"Saya tidak tahu kenapa mereka tidak menyukai saya. Banyak pemain yang diving selama bertahun-tahun, namun diving yang saya lakukan menjadi sangat bermasalah karena saya bermain untuk RB Leipzig," ujarnya.
RB Leipzig, klub Werner, juga adalah salah satu klub yang paling tak disukai Jerman. Mereka dianggap sebagai tim plastik karena dimiliki oleh perusahaan minuman berenergi: Red Bull.
Die Roten Bull, dinilai nekat memanfaatkan celah dalam aturan 50+1 sepak bola Jerman yang dibuat agar investor tidak memegang lebih dari 49 persen demi mencegah monopoli.
Editor | : | Aloysius Gonsaga |
Sumber | : | Guardian, Kicker, ESPN |
Komentar