TONDANO, JUARA.net – Sejumlah mantan pesepak bola Sulawesi Utara menggelar laga untuk mengenang mantan pelatih kenamaan sekaligus guru mereka, Arie Kussoy. Kussoy meninggal dunia pada usia 83 tahun di Tondano pada Kamis (1/6/2017).
Laga ini dilaksanakan di Kota Tondano dan sengaja tidak dimainkan di Stadion Maesa, markas Persmin Minahasa. Namun laga dilaksanakan di lapangan Manguni Sasaran, Minggu (11/6/2017).
”Karena bertajuk laga amal, penonton menyisihkan sedikit donasi yang akan diteruskan kepada keluarga guru dan pelatih kami, Arie Kussoy," kata Kadispora Minahasa yang juga mantan kiper Persmin, Siby Sengke.
Baca juga:
- Pemain Naturalisasi Membuat Bimbang Sepak Bola Malaysia
- Eks Penyerang Atletico Madrid Jadi Partner Baru Andik Vermansah di Malaysia
- Didepak Bali United dan Sempat Menganggur, Pemain Ini Diikat Klub Malaysia
Mereka yang terlibat pada laga ini antara lain Stanley Mamuaja, Fecky Lasut, dan kiper Jendry Pitoy. Tiga eks pesepak bola asal Sulut ini adalah pemain hasil sentuhan Kussoy yang mampu menembus timnas Indonesia.
Firman Utina juga sempat ikut berlatih di era Kussoy. Tetapi, baik Firman dan Leo Spontan absen di laga in memoriam ini.
Kussoy sempat menjadi asistennya Welly Coerver, pelatih asal Belanda, yang menangani timnas Indonesia medio 1978-1980. Dia juga mengantongi sertifikat kepelatihan FIFA.
Setelah tak lagi di timnas, Kussoy banyak di daerah untuk jadi pelatih klub lokal. Persma Manado, Persmin Minahasa, serta Persigo Gorontalo sempat ditanganinya.
Pada PON 1996 Jakarta, dia mampu membawa Stanley Mamuaja dkk merebut medali perunggu.
”Kami turut berduka cita atas kepergian coach Kussoy,” kata Firman, yang jadi anggota tim Sulut besutan Kussoy saat PON 2000 Jatim.
Jadi semacam napak tilas Kussoy, maka pada laga ini yang tampil eks pemain Persmin, Persigo, tim PON 1996, dan tim PON 2000.
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | - |
Komentar