Manajer Manchester United, Jose Mourinho, mengaku "tak pintar" dalam hal memilih klub untuk ia tangani. Manajer berusia 54 tahun itu berpikir bahwa setiap klub yang ia pilih selalu tengah dalam masalah besar.
Salah satu contohnya adalah Manchester United. Klub yang ditangani Mourinho sejak awal 2016-2017 itu tengah mengalami kemunduran setelah memiliki masa-masa sulit bersama David Moyes dan Louis van Gaal.
Namun ditangan Mourinho, Man United perlahan mulai membaik. Bahkan, Setan Merah sukses meraih tiga gelar, yaitu Community Shield, Piala Liga Inggris, dan Liga Europa.
Baca Juga:
- Seusai Kebobolan Delapan Kali, Timnas Filipina Cari Korban
- Kekecewaan John Stones di Manchester City
- Fabio Capello Latih Klub Liga China
Selain terbilang sukses bersama Man United, karier Mourinho juga selalu bergelimang gelar. Manajer asal Portugal itu selalu mampu mempersembahkan trofi bersama klub-klub "bermasalah" lainnya, yaitu Inter Milan dan Real Madrid.
“Saya cukup buruk dalam memilih tim. Saya selalu memilih klub seperti yang tengah berada dalam masalah besar," tutur Mourinho seperti dikutip dari Manchester Evening News.
“Sebelum saya tangani, Inter berada dalam masalah besar. Begitu juga dengan Real Madrid dan Manchester United. Klub yang saya pilih selalu sedang dalam masalah besar,” ucapnya.
Satu-satunya klub yang pernah ditangani Mourinho dan tidak disebut sedang berada dalam masalah adalah Chelsea. Bersama The Blues, ia meraih tiga gelar Premier League, satu Piala FA, dan tiga Piala Liga Inggris.
Meski paling sukses bersama Chelsea, karier Mourinho selalu berakhir buruk. Ia dipecat pada pertengahan musim karena bersitegang dengan manajemen klub dan performa The Blues mengalami kemunduran.
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | Manchester Evening News |
Komentar