Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Debby Susanto Lebih Tertantang dengan Venue Baru pada Indonesia Open

By Senin, 12 Juni 2017 | 06:08 WIB
Pasangan ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Debby Susanto, bereaksi pada konferensi pers di Hotel Sultan, Minggu (11/6/2017).
BADMINTON INDONESIA
Pasangan ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Debby Susanto, bereaksi pada konferensi pers di Hotel Sultan, Minggu (11/6/2017).

Pebulu tangkis ganda campuran Indonesia, Debby Susanto, mengaku tertantang dengan venue baru yang akan digunakan pada BCA Indonesia Open Superseries Premier 2017.

Tahun ini, Indonesia Open digelar di Plenary Hall Jakarta Convention Centre (JCC), Senayan, Jakarta, 12-18 Juni.

JCC dipilih sebagai venue pengganti karena Istora Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta sedang direnovasi untuk persiapan Asian Games 2018.

"Tadi kami sudah mencoba lapangan di JCC. Mungkin karena biasa digunakan untuk pameran ketika Air Conditioner (AC) dinyalakan anginnya terasa di semua sisi. Kalau di Istora, kami sudah hafal bagaimana arah perputaran angin," kata Debby seusai konferensi pers jelang Indonesia Open di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (12/6/2017).

Perubahan juga terjadi dengan jumlah lapangan yang digunakan pada Indonesia Open. Jika biasanya ada empat lapangan, JCC memiliki tiga lapangan sehingga turnamen digelar selama tujuh hari.

"Dengan kondisi lapangan seperti ini kami merasa lebih tertantang," ujar Debby.

"Hal ini tentu memengaruhi permainan. Namun, kami ingin menjadikan kondisi ini sebagai keuntungan karena semua pemain merasakan hal yang sama. Tadi kami sudah mencoba lapangan selama 1,5 jam dan sudah mulai dapat feel-nya," tutur Debby.

Indonesia Open menjadi salah satu turnamen yang dibidik Debby pada 2017 karena digelar di Negeri sendiri. Demi mewujudkan target tersebut, Debby sudah menyiapkan diri untuk menghadapi pertandingan.

"Kami harus bisa mengendalikan emosi dan mengontrol permainan. Kami tidak perlu bermain ngotot, tetapi harus pintar menerapkan strategi karena dari babak pertama lawan yang dihadapi sudah berat," ucap Juara All England 2016 bersama Praveen Jordan ini.

"Kondisi Praveen yang sempat sakit tifus juga juga sudah oke. Jadi, kami juga harus fokus dalam menghadapi setiap babak," ucap pebulu tangkis berusia 28 tahun ini.

Pada babak pertama, Praveen/Debby akan menghadapi Mathias Christiansen/Sara Thygesen (Denmark). Jika lolos, mereka berpeluang menghadapi wakil India, B  Sumeeth Reddy/Ashwini Ponnappa pada babak kedua.

Praveen/Debby juga akan berhadapan dengan unggulan pertama Zheng Siwei/Chen Qingchen (China) jika melaju ke babak perempat final.

Tahun lalu, Praveen/Debby langsung tersingkir pada babak pertama. Saat itu, mereka dikalahkan Lu Kai/Huang Yaqiong (China), 15-21, 10-21.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Delia Mustikasari
Sumber : -


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X